SIAK (RIAUPOS.CO) - Sistem integrasi sapi-sawit merupakan salah satu model penerapan teknologi yang memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas sapi dan sawit. Pola manajemen ternak (intensif, semi intensif, dan ekstensif) memberikan potensi dan permasalahan yang berbeda terhadap penggunaan pupuk organik yang bersumber dari ternak sapi.
Hal ini yang menarik atensi mahasiswa kukerta Unri dengan tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah pemanfaatan limbah sapi-sawit. Kegiatan dilaksanakan di Kampung Sialang Palas, Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2022.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan, sosialisasi dan pendampingan kelompok kepada mitra kelompok Tani Karya Bersama. Evaluasi dilakukan sejak awal kegiatan dengan kriteria evaluasi dari jumlah kehadiran dan persentase keaktifan mitra pada setiap tahap kegiatan.
Bidang peternakan dan perkebunan inilah potensi lokal di Kampung Sialang Palas dan menjadi fokus utama dalam pengabdian ini. Tujuan dari program yang telah dirancang ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah sapi-sawit di Kampung Sialang Palas, Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak.
Selain dari program unggulan tadi, terdapat juga beberapa program kerja lainnya yang dilaksanakan di Kampung Sialang Palas pengabdian kepada masyarat ini bertujuan yaitu, untuk memanfaatkan limbah sapi-sawit menjadi pupuk kompos dalam mendukung kegiatan P2WKSS yang dipartisipasi oleh kelompok PKK Kampung Sialang Palas, kemudian untuk meningkatkan pengetahuan serta menata kembali manajemen organisasi pada Kelompok Tani Karya Bersama, dan untuk meningkatkan motivasi kuliah para siswa-siswi SMAN 02 Lubuk Dalam.(c)
