SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak H Alfedri meminta kepada penghulu, RT dan RW serta Dinas Sosial untuk melakukan validasi data penerima bantuan sosial. Hal itu agar tidak ada lagi warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial. Hal ini penting untuk pemerataan, jangan sampai yang berhak tidak mendapatkan bansos.
Dan hal itu tentunya dimulai dari pelayanan administrasi kependudukan. Dengan memaksimalkan pelayanan administrasi kependudukan, diharapkan akan memudahkan validasi data penerima bansos.
"Alhamdulillah, Program Bujang Kampung sangat dirasakan manfaatnya. Bagi warga berusia 17 tahun ke atas, belum memiliki KTP kami buatkan dan langsung jadi di hari yang sama," ungkap Bupati Alfedri.
Hal ini, untuk mempersingkat waktu dan rentang jarak. Bayangkan jika mengurus KTP-el saja harus datang ke Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil yang jaraknya jauh dan memakan waktuk, tentu sangat tidak efektif.
Bupati Alfedri juga ingin memastikan penanggulangan ke miskinan, tepat sasaran. Bupati Alfedri ingin dinas terkait memvalidasi data penerima bantuan sosial, sehingga kaluarga yang belum masuk bisa ditambahkan. "Saya minta data masyarakat miskin penerima bantuan divalidasi, agar keluarga tidak mampu di mana pun, termasuk di Lubuk Jering ini, bisa masuk ke dalam data PKH," kata Bupati Alfedri.
Bupati Alfedri juga mendatangi dan berdialog dengan warga. Bupati mendatangi rumah keluarga penerima PKH. Salah satunya Zulfan Efendi (42), keluarga penerima bantuan sosial. “Bapak sudah dapat bantuan pangan kan? Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) ada kan? Untuk Irfan yang ingin melanjutkan kuliah, nanti kita bantu ya. Maukan kuliah," ucap Bupati Alfedri.
Atas perhatian dengan pertanyaan bertubi-tubi itu, Zulfan Efendi merasa terharu bercampur senang. Dia dan istrinya Nur Laini (37) tak kuat menahan air mata bahagia atas kedatangan orang nomor satu di Siak ke kediamannya.
“Terharu, kami sangat bersyukur dikujungi Pak Bupati. Kami senang Bupati perhatian dengan warganya. Kami mendoakan semoga Pak Alfedri diberi kesehatan dan umur yang panjang," ucapnya.
Zulfan Efendi satu dari sekian banyak warga penerima bantuan sosial atau PKH dari Pemerintah Kabupaten Siak. Dia memiliki empat orang anak, anak pertamanya Fitri sedang kuliah di Institut Agama Islam Tazkia Bogor. "Alhamdulilah, anak kami yang pertama mendapat beasiswa dari Baznas, sehingga bisa kuliah di Tazkia Bogor, Fitri berangkat pada 2020 lalu," ucap Zulfan Efendi.
Dijelaskannya, putrinya dinyatakan lulus setelah menyelesaikan seluruh tes. Syarat tes harus hafal 1 juz Alquran, sementara anak saya punya hafalan 16 juz. Atas penjelasan itu, Bupati Alfedri didampingi Kepala Dinas Sosial Wan Idris dan Camat Sungai Mandau mengaku bangga.
“Masya Allah, semoga Fitri bisa mengharumkan keluarga. Kuliah di sana hanya orang pilihan, bersyukur ya bapak dan ibu anaknya kuliah di sana," sebut Bupati Alfedri.
Setiap Jumat, memang benar benar dimanfaatkan Bupati Alfedri untuk lebih dekat dengan masyarakat di kampung yang dikunjungi dalam Program Bujang Kampung. Dengan bekerja dan berkantor sehari di kampong, diharapkan menjadi solusi dan jawaban bahwa Pemkab Siak selalu hadir dan ada untuk masyarakat.(mng)