Destinasi Hutan MSB Sensasi Memikat Hati

Siak | Selasa, 21 Januari 2020 - 09:31 WIB

Destinasi Hutan MSB Sensasi Memikat Hati
Bersantai: Sejumlah wisatawan sedang bersantai menikmati suasana wisata hutan mangrove di Kampung Kayu Ara, Kecamatan Sungai Apit, beberapa waktu lalu. (wiwik widyaningsih/riau pos)

SIAK (RIAUPOS.CO) -- Hutan Mangrove Sungai Bersejarah (MSB) merupakan destinasi wisata  alam yang masih alami. Berada di tengah hutan mangrove para pengunjung akan merasakan sensasi berbeda.

MSB terletak  di Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Suasana yang asri, sejuk dan nyaman sungguh memikat hati untuk berlama-lama berada di sana. Selain itu, wisatawan dapat langsung menikmati keindahan laut lepas dengan desiran ombak dan hembusan angin dari atas jembatan kayu.


Bagi yang hobi ber-selfie ria sangat tepat mengunjungi wisata hutan mangrove berkeliling dengan suasana alam yang asri. Juga sambil menikmati pemandangan yang memanjakan mata, wisatawan dapat belajar mengenal berbagai jenis tanaman mangrove.

Untuk menuju ke wisata hutan mangrove dengan menggunakan kendaraan jarak tempuh hanya sekitar 15 menit dari kota Kecamatan Sungai Apit. Sedangkan dari ibu kota Siak Sriindrapura lebih kurang 1 jam. Petugas yang ada siap mengantar wisatawan berkeliling dan menjawab pertanyaan terkait tanaman mangrove.

MSB merupakan kawasan hijau seluas 25 hektare yang memiliki 27 jenis  mangrove. MSB berfungsi menjaga keasrian lingkungan serta menjadi menopang bantaran sungai agar tidak terjadi abrasi. Tanaman mangrove hanya bisa tumbuh di daerah tropis di atas rawa yang bisa hidup di air payau atau air laut bercampur air tawar.

Camat Sungai Apit Wahyudi mengatakan, Kecamatan Sungai Apit  merupakan wilayah tertua dan terus dilakukan penataan terutama pada objek pariwisata. Ini sesuai dengan Misi Visi Kabupaten Siak sebagai kunjungan wisata Pulau Sumatera.

"Salah satunya memajukan wisata edukasi hutan mangrove untuk memperkenalkan berbagai jenis pohon dan letaknya sangat strategis di pinggiran laut," ujar Camat.

Selain objek wisata hutan mangrove, Sungai Apit  juga punya Durian Lalang yang telah terkenal di luar daerah. Saat musim durian, pengunjung berdatangan hanya sekadar mencicipi sedapnya buah berduri tersebut. Tak heran jika Kecamatan Sungai Apit tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari lokal dan  luar daerah setiap harinya.

Penghulu Kampung Kayu Ara Permai Abdul Razak mengatakan jika tidak musim liburan, dalam sepekan wisatawan yang datang ke wisata hutan mangrove mencapai puluhan orang.

"Namun musim liburan mencapai ribuan yang datang  ke hutan mangrove dari berbagai luar daerah," katanya.

Wisata MSB juga dijadikan sebagai salah satu tempat edukasi bagi para pengunjung agar lebih mengenal pohon mangrove. "Luas hutan mangrove lebih kurang 25 hektare dan baru dimanfaatkan sebagai tempat wisata sekitar 2,5 hektare. Kita terus menambah dan membenahi area yang ada dengan inovasi-inovasi," ungkap Abdul Razak.

Selain itu lanjutnya, sarana dan prasana akan terus dibenahi di antaranya jalan masuk ke wisata mangrove. Jalan akan diperlebar agar lebih lempang sehingga pengunjung lebih nyaman dan betah.(wik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook