SIAK (RIAUPOS.CO) -- Tantangan kemajuan teknologi membuat kegemaran membaca dan budaya literasi menjadi cukup berat. Oleh karena itu, diperlukan hadirnya bunda literasi sebagai sosok ibu yang menjadi teladan di keluarga dan masyarakat sekitarnya.
"Bunda literasi diharapkan menjadi motivator bagi seluruh stakeholder di kecamatan maupun di kampung. Untuk terus menebarkan virus gemar membaca," ungkap Ketua PKK Siak sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Siak Rasidah Alfedri pada pengukuhan bunda literasi di tingkat kecamatan dan kampung di Kecamatan Minas pada akhir pekan kemarin.
Rasidah menyebutkan, peran bunda literasi sama seperti seorang ibu dalam keluarga.
Sosok ibu tersebut akan menjadi peran sentral dalam memberi contoh kepada anak dalam rangka membangun karakter anak sebagai generasi penerus.
Rasidah berpesan kepada para bunda literasi kecamatan dan kampung agar mereka bisa mempromosikan, mengajak, memfasilitasi dan memberi teladan kepada anak dalam hal kegemaran membaca buku dan budaya menulis. Terlebih lagi, gempuran teknologi saat ini tak bisa diabaikan, karena telah membuat anak-anak lebih tertarik gadget daripada membaca dan menulis buku.
Oleh karena itu, lanjutnya, bunda literasi juga bisa memaksimalkan perpustakaan kampung agar lebih semarak. Dengan begitu, anak-anak bisa lebih memilih bermain, membaca dan menulis di perpustakaan ketimbang bermain smartphone atau gadget.
"Saya percaya bahwa ibu-ibu, dapat menjadi role model dan menginspirasi serta memberikan motivasi bangkitnya kegemaran membaca dalam rangka meningkatkan indeks literasi masyarakat," kata Rasidah.(adv)