CACAT DARI KANDUNGAN

Lahir Tanpa Hidung dan Satu Mata, Bayi di Siak Ini Akhirnya Meninggal

Siak | Jumat, 20 September 2019 - 04:56 WIB

Lahir Tanpa Hidung dan Satu Mata, Bayi di Siak Ini Akhirnya Meninggal
ILUSTRASI

SIAK (RIAUPOS.CO) -- Seorang bayi di Kabupaten Siak lahir dengan cacat bawaan hanya bertahan hidup beberapa jam. Bayi yang lahir tanpa hidung dan mata hanya terlihat satu mata ini sempat dirawat selama dua jam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafi'an, Siak, Kamis (19/9/2019).

Bayi tersebut rujukan dari bidan di Kampung Tumang Kecamatan Siak. Pihak RSUD telah melakukan segala upaya, namun nyawa bayi tersebut tidak bisa diselamatkan.


Dokter Pofi Risanti Yarsi yang menangani pasien bayi tersebut mengatakan, pasien bayi datang ke rumah sakit sekitar pukul 09.44 WIB, Kamis (19/9/2019). "Kami menerima pasien rujukan dari bidan, seorang bayi yang baru lahir, kemudian kami masukan ke UGD. Kondisi bayi dalam keadaan cacat," jelasnya.

Pofi mengatakan, bayi tersebut saat tiba di RSUD dalam kondisi sesak napas berat, napasnya cepat. Kemudian pihaknya langsung memberikan perawatan darurat untuk memberikan pernapasan bantuan. "Kami langsung memberikan penanganan. Pernapasannya sudah tidak stabil, karena kelainann bawaan cukup berat," katanya.

Dia menuturkan, dari pukul 10.00 WIB, sudah dilakukan ventilasi untuk memberikan tekanan positif sampai pukul 12.00 WIB. Namun nyawa bayi tersebut tidak bisa diselamatkan.

Pofi menjelaskan, saat lahir, bayi tersebut langsung menangis. Kondisi tubuh bayi langsung membiru, kemudian bidan desa langsung memberikan rujukan ke RSUD Siak. "Tubuh yang lain lengkap semua, hanya matanya cuma satu, kemudian hidungnya tidak ada," jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Siak Benny Charuddin membenarkan pihak RSUD Siak menerima pasien bayi yang baru lahir dalam kondisi cacat.

"RSUD Siak hari ini mendapat pasien yang baru lahir, dengan kondisi tidak normal, cacat dari kandungan. Namun akhirnya meninggal dunia," katanya.Beni.

Benny menjelaskan, cacat bawaan itu biasanya, apalagi  tubuh membiru, ada kelainan di jantung dan paru-paru. "Karena peredaran darahnya dan pemasukan oksigennya tidak bagus juga," paparnya.

Bayi tersebut akhirnya dipulangkan ke rumah orang tuanya di Kampung Tumang untuk dilakukan proses pemakaman.

Laporan : Wiwik Widianingsih
Editor    : Firman Agus

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook