SIAK (RIAUPOS.CO) - Sudah sepekan lebih dipasang perangkap, dengan lima kamera pengintai atau trap, namun harimau belum masuk perangkap. Posisi perangkap juga sudah diubah, dengan harapan harimau memangsa umpan kambing yang ada di dalamnya.
Demikian dikatakan Camat Lubuk Dalam, Agung Afandi. Perubahan posisi perangkap dilakukan BBKSDA, karena pada Kamis (9/2) lalu, ditemukan jejak baru mendekati perangkap.
Setelah dilakukan perubahan posisi, sampai Rabu (15/2), pihaknya tidak menemukan lagi jejak harimau di sana.
''Kami juga melakukan penelusuran sampai ke Kecamatan Koto Gasib, tak juga ditemukan jejak harimau. Padahal di sana ada wilayah yang menjadi perlintasan harimau,'' jelasnya.
Dengan situasi seperti ini, para pekerja kebun BUMN yang setiap hari memanen sawit, sebagian sudah mulai aktif, namun diminta tetap waspada.
Sebab dengan tidak ada jejak atau informasi warga menemukan jejak, bisa jadi harimau masih berada di sana. ''Makanya kami meminta warga dan pekerja kebun tetap waspada,'' tuturnya.
Dia juga meminta agar sekolah yang sempat libur, di antaranya SD 07 yang berada di dalam kompleks perusahaan, untuk sementara melakukan pembelajaran secara daring.
''Hal ini kami lakukan untuk keamanan dan keselamatan bersama,'' ucapnya.
Lebih jauh dikatakan camat, awal pekan depan dia akan berkoordinasi dengan pihak BBKSDA, untuk memastikan apakah aktivitas warga sudah bisa kembali seperti semula atau belum.
Dengan pemeriksaan dan evaluasi atas apa yang dilakukan, tentu dapat diambil kesimpulan.
Seorang pedagang pasar kaget Lubuk Dalam, Uda Rano mengatakan pasar yang dibuka dari petang sampai malam relatif sepi.
Menurutnya warga memilih tidak ke luar rumah pada malam hari, karena ada imbauan dari kecamatan agar membatasi ke luar rumah saat hari mulai senja.
Rabu (15/2) petang, beredar informasi di status Whatshap warga harimau berada di Kecamatan Pusako.
Isinya, harimau melintas di Jalan Produksi Km 8. Harimau menyeberang dari pipa Berbari menuju kebun sawit Pusako.
Tim Animal Rescue BPBD Siak, melalui Kabid Damkar Irwan Priatna mengatakan pihaknya akan menelusuri kebenaran informasi itu. ''Beri kami waktu untuk cross check,'' katanya.(gem)
Laporan Monang Lubis, Siak