MENYUSURI SUNGAI RAWA MENUJU DANAU ZAMRUD

"Pengembangan Wisata Alam Minat Khusus"

Siak | Selasa, 14 Juli 2020 - 11:27 WIB

 "Pengembangan Wisata Alam Minat Khusus"
Bupati Siak Drs H Alfedri MSi bersama Kepala BBKSDA Suharyono menyusuri Sungai Rawa menuju Danau Zamrud, Sabtu (11/7/2020). DISKOMINFO SIAK

(RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Alfedri bersama Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Air (BBKSDA) Riau Suharyono melakukan ekspedisi Sungai Rawa di Kecamatan Sungai Apit, menuju Danau Zamrud di Kecamatan Dayun pada, Sabtu  (11/7) pagi.

Alfedri mengatakan didampingi Kepala BBKSDA, kegiatan itu untuk merealisasikan permintaan masyarakat Sungai Rawa terkait pembersihan sungai dari banyaknya kayu-kayu dan pohon tumbang, sehingga menghambat perjalanan dari Sungari Rawa menuju Danau Zamrud.


“Kami bersama  Kepala BBKDA Suharyono, merancang pembersihan Rungai Rawa ini. Kami harapkan bisa bekerja sama dengan perusahaan yang masuk dalam wilayah operasionalnya,” ucap Alfedri.

Dengan demikian dikatakan Alfedri, Sungai Rawa menjadi bersih dan mudah di lalui nelayan atau wisatawan. Tetapi tidak mengurangi keasrian alam, dan tempat bersarangnya ikan-ikan.

Alfedri juga mengatakan, sejauh ini Pemkab Siak telah melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan Kepala BBKSDA Riau untuk pengembangan wisata di Taman Nasional Zamrud, yaitu pada zona pemanfaatan.

Kabupaten Siak menurut Bupati, sudah mendapatkan zonasi berdasarkan Surat Keputusan Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  

“Ada zona inti, zona transisi dan zona pemanfaatan. Pada zona pemanfaatan ini, bisa dilakukan untuk pengembangan pariwisata. Dan tahun ini BBKSDA Riau akan membantu 2 unit perahu motor untuk nelayan Sungai Rawa dan Dayun,” jelasnya.

Selanjutnya nanti akan ditata tempat parkir, tempat istirahat dan ibadah serta tempat penjualan cenderamata dan kuliner yang diarahkan untuk masyarakat tempatan, sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat. Kemudian bagi pengunjung atau wisatawan yang masuk dari Dayun, nantinya akan disiapkan kendaraan pengantar atau shuttle bus. “Hal ini untuk menertibkan pengunjung yang masuk ke kawasan konservasi,” imbuhnya.

Tapi yang jelas kata Alfedri, semuanya akan ditata dulu sarana dan prasarananya, seperti restoran dan hotel terapung.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono menambahkan, konsep wisata alam itu harus menyesuaikan dengan kondisi alam, bukan memaksa kondisi alam untuk sesuai konsep. Wisata alam yang akan dikembangkan di sini adalah wisata alam minat khusus. Artinya tiak semua orang akan datang beramai-ramai ke tempat ini. Alasannya karena di sini adalah kawasan konservasi.

“Perlu dipahami bersama, konsep wisata yang akan dikembangkan di sini adalah wisata alam dengan minat khusus, artinya tidak semua orang akan datang beramai-ramai ke Zamrud ini. Dalam pengembangan pariwisata ini aspek-aspek konservasi tetap dijaga dengan baik, seperti kelestarian lingkungan dan lain sebagainya” jelas Suharyono.(adv)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook