SIAK (RIAUPOS) - Wakil Bupati Siak Husni Merza menghadiri acara Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Rakerda Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Riau. Wabup Husni mengatakan hasil survei Standar Gizi Indonesia (SGI) yang dilakukan secara sampel 2022, angka prevalensi stunting Siak naik dari 19 menjadi 22 persen.
Jika dibandingkan data tersebut dengan penimbangan balita yang setiap bulannya silakukan, berbeda. ''Sebenarnya, justru kita turun di bawah 10 persen,''terang Wabup Husni Merza, belum lama ini.
Tapi berdasarkan survei dari Kementerian Kesehatan dilakukan Standar Gizi Indonesia (SGI) ternyata naik jadi 22 persen.
Terkait data tersebut, Wahup Husni telah memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas DP3KB untuk mengecek dari 610 sempel. Hanya 584 yang mau dijadikan sampling. Dari 584 sampling itu, ditemukan anak diduga mengalami stunting tapi itu bervariasi, itu menurut SGI.
''Hal ini menjadi evaluasi juga bagi kami. Saya minta dinas terkait tolong betul-betul cek,''tegas Wabup Husni.
Apakah anak ini betul-betul stunting atau seperti apa dan perlu didiskusikan lagi. Terlepas dari itu, sambungnya ini peringatan bagi Pemkab Siak dan masyarakat untuk meningkatkan lagi usaha-usaha, rencana aksi terkait aksi menekan angka stunting.
Wabup Husni Merza juga sudah menyampaikan melalui melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Siak, terutama Dinas Kesehatan, pada Februari, Agustus inikan ada penimbangan. Satu tahun ada 2 kali penimbangan secara umum. (mng)