Hati-Hati Gunakan Uang Negara

Siak | Sabtu, 14 Januari 2023 - 09:55 WIB

Hati-Hati Gunakan Uang Negara
Kajari Siak Dharmabella Tymbasz dan Bupati Siak Alfedri disaksikan Kajati Riau Dr Supardi melakukan penandatanganan berita acara serah terima hibah lahan untuk gedung barang bukti dengan luas satu hektare di Siak, Kamis (12/1/2023). (MONANG LUBIS/RIAU POS)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr H Supardi SH MH memberikan  pembekalan kepada 14 camat, 122 penghulu, Bapekam dan perangkat kampung, termasuk sejumlah kepala OPD di Gedung Kesenian Daerah Siak.

Pembekalan dihadiri Bupati Siak H Alfedri, Wakil Bupati Husni Merza, Sekda Arfan Usman dan Kajari Siak Dharmabella Tymbasz.


Pada momen itu, Kajari Dharmabella mendapatkan piagam penghargaan atas capaian yang dilakukan dalam  kegiatan inisiasi pembentukan tim percepatan dan peningkatan PAD yang diserahkan Bupati Alfedri.

Dilakukan juga penandatanganan serah terima hibah lahan satu hektare, untuk pembangunan gedung barang bukti.

Atas hal itu, Kajati Riau Supardi mengucapkan terima kasih. Terlebih di hari yang sama, di Kejaksaan Negeri Siak, Supardi meresmikan gedung serbaguna Satya Adiwicaksana dan Mes Kejari.

Kepada semua yang hadir, Supardi mengajak untuk berhati hati dalam menggunakan uang negara. Karena yang dibelanjakan uang negara, jika tidak berhati-hati maka akan bersentuhan dengan korupsi.

“Korupsi merupakan kejahatan, hal itu terjadi karena tidak ada kepedulian dan tidak punya rasa syukur,” kata kajati.

Korupsi menghambat pembangunan dan melanggar hak-hak asasi manusia. Mengambil uang negara untuk apapun haram semuanya. “Niat baik tidak bisa menghalalkan yang haram,” tegasnya.

Ketika bekerja, jangan ada tendensi apapun, apalagi sampai berharap orang yang dibantu akan memberikan uang. 

“Apapun itu, maka lakukan dengan ikhlas. Allah SWT akan berikan jalan keluar,” ucap Kajati lagi.

Jangan sampai apa yang dimakan, isi rumah, pendidikan anak-anak, perlengkapan ibadah berasal dari hasil yang haram yaitu korupsi. Lalu berharap mendapatkan keluarga yang baik, anak yang saleh, tidak ada konflik di rumah.

“Jika terjadi sesuatu di rumah, tanya hati apa yang telah dilakukan terkait keuangan negara,” ucap Kajati Supardi.(gem)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook