Di Siak, Sekjen Kemendagri Bicara Otonomi dan SPBE

Siak | Senin, 13 Februari 2023 - 10:11 WIB

Di Siak, Sekjen Kemendagri Bicara Otonomi dan SPBE
Bupati Siak Alfedri menyerahkan cendera mata kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro disaksikan Wabup Husni Merza dan lainnya, di Balairung Datuk Empat Suku, Kompleks Abdi Praja Kota Siak, Sabtu (11/2/2023). (DISKOMINFO UNTUK RIAUPOS.CO)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian dalam negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro hadir di Balairung Datuk Empat Suku, Kompleks Abdi Praja Kota Siak, mengatakan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) memiliki empat tujuan.

Keempat tujuan SPBE adalah manajemen kinerja instansi pemerintahan yang transparan dan akuntabel, menciptakan sistem pengawasan yang profesional, independen, dan berintegritas.


Tidak hanya sampai di situ, mewujudkan pelayanan publik yang bersih, dan meningkatkan kualitas pengelolaan reformasi birokrasi.

''Penerapan SPBE ini, merupakan cita-cita bersama sebagai negara berkembang, bagaimana investasi tumbuh dengan cepat, caranya permudah perizinan,'' terangnya.

Dia juga menjelaskan bagaimana di sebuah daerah rakyatnya terlayani dengan cepat, salah satunya penerapan SPBE.

Lebih jauh Suhajar Diantoro mengatakan, ada tiga kunci sukses keberhasilan otonomi daerah. Pertama, kepemimpinan kepala daerah dan DPRD. Kedua, kapasitas pemerintah daerah. Ketiga partisipasi dan kontrol rakyat.

''Daerah yang bagus kinerjanya dipimpin oleh kepala daerah yang membuat terobosan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat,'' terangnya.

Kesuksesan otonomi daerah bergantung pada kapasitas pemerintah daerah. Hal ini ditandai dengan peningkatan kemampuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Saatnya OPD meningkat kapasitasnya untuk bisa menjalankan program kepala daerah. Peningkatan kapasitas OPD yang membuat kepala daerah dapat menjalankan program berjalan cepat. Sebaliknya ketika OPD tidak melakukannya dan berjalan lambat, maka akan diubah semua oleh kepala daerah.

Kemudian pentingnya kontrol dan partisipasi masyarakat. Kepala daerah yang ingin membangun terobosan-terobosan harus melibatkan partisipasi masyarakat.

Fitur-fitur pelayanan yang diluncurkan kepala daerah harus disosialisasikan kepada masyarakat untuk diketahui dan diikuti.

Acara yang  dihadiri Wakil Bupati Siak Husni Merza, pimpinan OPD, para capat dan seluruh eselon tiga di lingkungan Pemkab Siak, benar benar membuka wawasan dan memberikan pemahaman.

Dikatakan Bupati Alfedri, diskusi ini untuk memberikan motivasi, pencerahan dan meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Siak.

''Kami ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan otonomi daerah,'' kata Bupati Alfedri.

Diterangkan Bupati Alfedri saat membuka forum diskusi, Siak saat ini menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), bahkan baru baru ini melakukan MoU bersama kabupaten Sumedang Jawa Barat.(mng)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook