SIAK (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Siak kembali melaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Institut Tazkia Bogor.
Penandatanganan kerja sama yang dilakukan dalam bidang pendidikan, pengajaran, pengembangan potensi daerah, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
Bupati Siak Drs H Alfedri MSi menandatangani kerja sama bersama Rektor Institut Tazkia Dr Ardhariksa Zukhruf Kurniulloh MMed Kom. Disaksikan pula oleh Menteri Perdagangan RI Dr (Hc) H Zulkifli Hasan SE MM dan Guru Besar Institut Tazkia Prof Dr Muhammad Syafii Antonio MEc.
Bupati Alfedri mengucapkan terima kasih kepada Rektor Institut Tazkia Bogor, yang telah bekerja sama dengan baik selama ini dalam pengiriman beasiswa.
''Ada 96 mahasiswa asal Kabupaten Siak yang sedang menempuh pendidikan di Institut Tazkia Bogor,'' terang Bupati Alfedri, di Auditorium Al-Hambra, Kota Bogor, Kamis (9/2) siang.
Semoga anak-anak Siak menjadi manusia yang berilmu, unggul, hafiz Al-Qur’an, menjadi
seorang entrepreneur, berbakti kepada negeri khususnya Kabupaten Siak ke depannya.
Selain menandatangani MoU, Bupati Siak Alfedri juga menghadiri acara penetapan Prof Dr
Muhammad Syafii Antonio MEc sebagai Guru Besar dalam disiplin Ilmu Ekonomi Syariah di Institut Tazkia.
''Atas nama Pemerintah Kabupaten Siak, kami mengucapkan selamat atas pengukuhan Prof Dr Muhammad Syafii Antonio MEc, sebagai Guru Besar Institut Tazkia. Semoga ilmunya berkah menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua,'' ucap Bupati Alfedri.
Rektor Institut Tazkia Dr Ardhariksa Zukhruf Kurniulloh, mengucapkan terima kasih telah memilih Institut Tazkia, untuk melanjutkan program pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
''Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Siak, yang telah memilih Institut Tazkia menjadi salah satu tempat untuk melanjutkan program pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak Siak,'' katanya.
Rektor Ardhariksa Zukhruf Kurniulloh juga berharap kepada para mahasiswa agar bisa berbakti kepada daerah masing-masing. Di kampus ini tidak hanya mencetak hafiz preneur, tapi harapannya bisa kembali ke daerah masing-masing untuk berkontribusi dalam pembangunan.(zed)
Laporan Monang Lubis, Siak