SIAK (RIAU POS.CO) - Data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Siak, per Selasa (3/8/2021), ada 113 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar dukanya adalah lima pasien positif Covid-19 meninggal dunia.
Lima yang meninggal tersebut, dua dari Kecamatan Bungaraya, satu dari Lubuk Dalam, satu Kerinci Kanan, dan satu dari Kecamatan Kandis.
Jumlah lima meninggal ini sama dengan data yang dikeluarkan Diskes Siak pada Sabtu (31/7/2021) lalu, dengan 55 positif. Lima yang meninggal dari Siak, Sungai Apit, Bungaraya, Kandis dan Dayun. Sementara untuk Senin (2/8/2021), 57 terkonfirmasi positif, dua meninggal dari Kecamatan Bungaraya dan Kerinci Kanan.
Sampai saat ini, sudah 218 meninggal dunia selama pandemi Covid-19 berlangsung. 7.157 terkonfirmasi positif, dengan rincian 144 dirawat, 5.841 dinyatakan sembuh dan selesai isolasi.
Dikatakan Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono, hal ini tidak bisa hanya Pemkab Siak dan pemangku kepentingan saja yang bekerja dan peduli. Perlu kesadaran semua pihak disiplin protokol kesehatan (prokes).
“Jika mengalami sakit langsung memeriksakan diri ke pusat kesehatan, mulai dari pustu, puskesmas sampai ke rumah sakit. Jangan setelah parah baru dibawa ke dokter. Hal itu yang menyebabkan sulit ditangani karena sudah parah,” ungkap Budhi Yuwono.
Tidak mungkin pemerintah akan mencelakai masyarakatnya dengan kalimat takut di-covid-kan. Jika itu terjadi tentu ada sanksi pidana bagi siapa yang mengeluarkannya. Artinya mari sama-sama percaya bahwa pemerintah, termasuk Pemkab Siak, termasuk pemangku kepentingan saat ini sedang berjuang bagaimana Kabupaten Siak turun level dan kembali ke zona hijau.
“Semua itu akan dapat terjadi dengan kesadaran semua pihak mematuhi prokes, tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, tidak keluar rumah jika tidak ada hal yang penting, serta mengenakan masker dan rajin mencuci tangan,” terang Budhi Yuwono.
Dikatakan Budhi, saat ini pihaknya fokus pada penyelamatan, dengan membuka tempat baru sebagai lokasi isolasi. Usaha ini akan berjalan dengan kesadaran yang tinggi dari masyarakat.
PPKM tidak akan terjadi jika masyarakat benar-benar mematuhi prokes, menghindari berkumpul dan sadar bahwa dengan mematuhi prokes tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tapi juga orang lain, bahkan keluarga terdekat.
Jangan sampai pulang ke rumah membawa Covid-19, keesokan harinya membawanya pula ke kantor. Hal itu tentu saat ini terjadi, sehingga ada cluster.
Laporan: Monang Lubis (Siak)
Editor: Erwan Sani