TEMU ZAPIN NUSANTARA 2015

Merajut Jejak Zapin Nusantara

Seni Budaya | Minggu, 27 Desember 2015 - 00:48 WIB

Merajut Jejak Zapin Nusantara

Sebanyak 14 grup tari, perwakilan dari masing-masing provinsi, berkumpul di Jakarta, akhir November lalu, tepatnya di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Lt.1 Komplek Kemdikbud. Selama dua hari, mereka menampilkan tari zapin, bersembang dan saling bertukar pengalaman panggung. Kegiatan yang ditaja Direktorat Kesenian, Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan itu dikemas dalam satu tema “Zapin Merajut Jejak Pergaulan Budaya Nusantara”.

Merujuk kepada tema yang disuguhkan, tentu saja dalam pertemuan yang dihadiri hampir 400 pelaku zapin itu sebagai upaya untuk menghimpun keberadaan tari zapin di nusantara. Tampilan demi tampilan silih berganti, yang semuanya mengangkat, mengeksplorasi keberadaan tari zapin dari masing-masing daerah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 

Tak dapat disangkal, keberagaman baik dari segi penamaan dan juga konsep pemanggungan menjadi suatu perhatian pula untuk diperbincangkan lebih jauh. Meskipun demikian, semua tampilan merujuk kepada sebuah tarian yang mengedepankan gerak kaki. Itu artinya, meskipun, tampak beragam bentuk dan tampilan tetapi di pentas nasional itu, zapin yang dimiliki dari pelbagai Provinsi di Indonesia memiliki kesamaan pada akarnya. 

Tetapi bukan pula keberagaman dan perbedaan itu hendak dipersoalkan dalam pertemuan tersebut. Karena seperti yang diutarakan Direktur Jendral Kebudayaan, Kacung Marijan bahwa kegiatan yang digelar memiliki makna strategis untuk meningkatkan kreativitas, apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap seni zapin, meningkatkan sumber daya manusia di bidang seni zapin, sekaligus meningkatkan kesadaran dan pemahaman multikultur dan penguatan kearifan lokal sehingga ke depannya dapat pula seiring sejalan dalam meningkatkan jati diri dan karakter bangsa.

Hal itu juga dipertegas oleh penggagas acara ini, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Bawedan. Hadir menyanksikan dan membuka acara, beliau  mengakui bahwa acara Temu Zapin ini memanglah menginginkan adanya rasa keIndonesian yang lebih kuat sembari menghargai kebhinekaan yang ada. Salah satu jalannya adalah melalui budaya. Zapin katanya, bukanlah raga tarian yang asing di Indonesia, ianya ada di semua daerah dengan variasi yang luar biasa.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook