TEMU ZAPIN NUSANTARA 2015

Merajut Jejak Zapin Nusantara

Seni Budaya | Minggu, 27 Desember 2015 - 00:48 WIB

Merajut Jejak Zapin Nusantara

“Demikianlah, saya berpikir, kenapa tidak digelar zapin di panggung Nasional seperti yang sedang kita pergelarkan hari ini. Dan saya kira, acara zapin seperti ini harus lebih sering digelar, menjadi agenda rutin. Kepada semua yang hadir, mari kita izinkan tari zapin menjadi salah satu ikon tari Indonesia,” ucap Anes Bawedan.

Semarak Zapin di Riau

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Helat Temu Zapin Nusantara ini diakui pula sudah tidak pernah dilakukan sejak 30 tahun yang lalu tetapi hal itu tidak demikian halnya di Riau. Tari zapin telah sejak lama bergaung keberadaannya baik di daerah maupun Provinsi. Setiap tahun ada saja, geliat dan helat tari zapin di tiap-tiap daerah. Di Bengkalis-Riau saja, ada beberapa helat tari zapin yang rutin dilakukan setiap tahun seperti Semarak Zapin, Setanding Zapin, Zapin Berkampung. Di Pekanbaru misalnya, sudah sejak lama digelar helat bertajuk Temu Zapin ASEAN.

Pimpinan Pusat Latihan Tari Laksemana Riau, SPN Iwan Irawan Permadi yang juga hadir dalam helat bertaraf Nasional itu mengatakan bahwa di Riau, zapin telah pula menjadi sumber gerak tari. Katanya, tari zapin Riau sangat luar biasa, dari ragam geraknya bermacam-macam, hanya style atau gayanya saja berbeda. Dan hal itu pula yang dijelajahinya bersama rekan-rekan di Zapin Center selama ini sehingga saat ini tercatat ada ragam zapin di enam kabupaten /kota yang ada di Provinsi Riau.

Bentuk dan ragam yang ada di Riau itulah sebenarnya menjadi kekuatan yang luar biasa sejak lama dikembangkan oleh pelaku-pelaku tari hari ini. Dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang hanya punya ragam gerak zapin satu atau dua bahkan di Malaysia sekalipun semisal di Johor atau di Melaka, hanya ada dua atau tiga ragam gerak. Tetapi yang kemudian patut dikhawatirkan adalah dengan jumlah ragam gerak yang tak seberapa dibandingkan dengan yang ada di Riau, mereka sudah terlebih dahulu menggaungkan untuk menjadi pusat zapin nusantara. Ditambah lagi hal itu mendapat support sepenuhnya oleh pihak kerajaan mereka yang memang sangat peduli dan perhatian dengan keberadaan seni dan budaya.

“Makanya, dari berbagai kegelisahan lainnya, kami bersama kawan-kawna lainnya membentuk Zapin Center beberapa tahun lalu yang salah satu tujuannya untuk menghimpun pendokumentasian zapin sehingga pelaku tari dan musik di nusantara ini, jikalau hendak mencari dan menemukan bentuk zapin yang ada di Riau, tinggal mendatangi Zapin Center. Tapi sayangnya, hal ini tidak mendapat respon yang baik dari pemerintah kita sehingga sejak berdirinya Zapin Center ini, kami seolah berjalan sendiri saja,” jelas Iwan.

Terkait dengan helat Temu Zapin Nusantara itu sendiri, Iwan Irawan mengatakan bahwa niat baik dari acara yang ditaja patut diapresiasi. Karena dengan pertemuan seperti ini, terbukti bahwa zapin itu sebenarnya dimiliki hampir di semua provinsi yang ada di Indonesia. Keberadaanya itu juga, tentu sangat beragam sesuai dengan proses akulturasi dan asimilasi yang terjadi di daerah masing-masing.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook