ESAI : JUNAIDI KHAB

Mengakhiri Masa Jabatan dengan Buku

Seni Budaya | Minggu, 24 Januari 2016 - 10:48 WIB

Mengakhiri Masa Jabatan dengan Buku
JUNAIDI KHAB

Sebuah jabatan lumrahnya identik  dengan dunia politik dan tidak ada sangkut-pautnya dengan perbukuan. Memang sangat jarang kita menemukan sebuah tema yang mengacu pada jabatan dan buku. Hal tersebut tergolong nyleneh. Namun, pada hakikatnya tidak akan menutup kemungkinan bahwa dunia politik – yang kita terjemahkan ke dalam bahasa jabatan atau kepemimpinan – bisa disandingkan dengan dunia buku atau perbukuan. Hal ini sungguh sangat unik dan menarik jika benar-benar direalisasikan oleh segenap politisi dan para pemimpin di negeri yang penuh budaya ini.

Sementara itu, dunia buku secara umum identik dengan mereka yang memiliki kecerdasan pikiran dan keuletan dalam dunia akademisi. Persepsi demikian sudah tertanam sejak beberapa tahun yang silam. Namun, pada kenyataannya lambat-laun anggapan semacam itu pudar seiring zaman bergulir mengikuti arus perkembangannya. Dunia perbukuan sudah dijadikan sebagai bahan komoditi perdagangan nama baik dalam dunia bisnis dan perpolitikan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di dunia politik, buku dijadikan sebagai ladang untuk pencitraan oleh orang-orang tertentu dengan membuka proyek penulisan buku tentang biografi hidupnya. Tidak heran jika di beberapa toko buku kita bisa menemukan banyak biografi orang-orang tertentu. Biografi tersebut memang ada yang murni karena keteladanan seorang tokoh. Namun ada pula yang hanya ingin dikenal oleh masyarakat luas dengan memaparkan banyak prestasi, meski tidak seutuhnya mencerminkan jati dirinya.

Jadi, tidak heran jika tema jabatan dan buku ini kita usung sebagai suatu bentuk untuk menghidupkan budaya literasi yang dimulai dari para pemimpin bangsa di Indonesia. Setiap pemimpin yang akan mengakhiri masa jabatannya dituntut agar membuat suatu karya ilmiah berupa buku dengan ulasan tentang masa jabatan yang diemban selama satu periode. Baik proses pembuatannya berupa proyek atau bukan. Hal yang terpenting harus sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook