Terjebak dalam Bentuk

Seni Budaya | Minggu, 15 Juli 2018 - 11:14 WIB

Terjebak dalam Bentuk
Parade Tari Se-Riau 2018 di Anjung Seni Idrus Tintin Pekanbaru.

Iwan Irawan dan kawan-kawan sudah mengusulkan dan memberi saran pada pemilik kebijakan. Bahwa setiap perhelatan, salah satunya parade tari yang tahun ini dilaksanakan pada Sabtu (7/7) lalu di Anjung Seni Idrus Tintin, Kota Pekanbaru, diberi penghargaan setimpal. Misalnya, Parade Tari di Kepulauan Riau (Kepri), para pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan piagam/piala. Tidak hanya bagi peraih juara umum, juga yang lain seperti pemenang kedua, ketiga, dan seterusnya. Bahkan, setiap peserta diberi dana produksi sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas keikutsertaan mereka. Tidak hanya itu, peserta juga ditanggung penginapan dan makan-minum selama acara.

Baca Juga :Ribuan Warga Penuhi Wisata Pantai

Iwan mengilustrasikan, dirinya baru saja menjadi juri/ dewan pengamat di Provinsi Kepri. Secara pengkaryaan dan tema yang diangkat koreografer cukup menggembirakan. Para koreografer tidak lagi berkutat pada tema seperti di Riau, nikah-kawin, tapi juga masuk dalam tema besar budaya lokal seperti kehidupan suku laut dan semacamnya. Selain itu, setiap peserta dapat bantuan produksi masing-masing Rp2,5 juta. Bahkan pemenang utama meraih piagam dan uang tunai Rp20 juta. Begitu pula di kabupaten/ kota di sana. Kota Tanjungpinang misalnya memberi hadiah sebesar Rp15 juta untuk juara umum. Begitu juga di Kota Batam yang memberi hadiah Rp10 juta untuk juara umum.

"Ada baiknya, hal serupa ini juga diikuti Riau. Sehingga para koreografer dan insan tari secara keseluruhan merasa dihargai. Ini juga akan memantapkan keinginan mereka (insan tari) untuk menghasilkan karya terbaik," ucap Iwan.

Sejak awal, parade tari di daerah ini belum juga memberi penghargaan seperti yang dilakukan Kepri, selain piala untuk juara umum dan menanggung semua biaya pemenang provinsi ke tingkat nasional. Usul saran yang berulang-ulang disampaikan ini, setali dengan usul saran untuk insan tari yang juga tak keluar dari proses pengulangan-pengulangan.***

Laporan FEDLI AZIS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook