Bukan Sekadar Menabuh Kompang

Seni Budaya | Minggu, 06 Februari 2022 - 11:42 WIB

Bukan Sekadar Menabuh Kompang
Bukan Sekadar Menabuh Kompang (FOTO-FOTO KOMPANG SENAPELAN FOR RIAU POS)

Sementara untuk di masjid atau pada acara-acara kenduri di rumah-rumah, musik kompang juga dimainkan untuk mengiringi pembacaan syair kitab Al-Barzanji. Dahulunya di Bengkalis musik kompang jenis ini dimainkan sampai subuh hari.

Beberapa dalam Al-Barzanji seperti Al Mishahrin, Khairuman, Bismillah, Alhamdulillah dan lain sebagainya. Kitab Al-Barzanji merupakan karya sastra Arab berbentuk prosa yang berisi shalawat, doa-doa, puji-pujian, sejarah, riwayat atas Nabi Muhammad SAW. Kitab dengan nama sebenarnya ‘Iqd al-Jawahir atau yang biasa disebut Kitab Al-Barzanji adalah karya dari Sayyid Ja’far Al-Barzanji (1690-1766) Bin Husain Bin Abdul Karim bin Muhammad. Kitab ini dilafalkan dengan suatu irama atau nada berdasarkan kebiasaan di suatu kelompok masyarakat, misalnya dilantunkan dengan diiringi musik kompang.


Kompang memang dimainkan oleh kaum pria. Paling tidak sekali main ada 12 orang dengan  berpakaian seragam. Mengapa laki-laki, karena dinilai memiliki kelebihan dalam kekuatan memukul alat musik dalam waktu yang lama dan hasil bunyi yang beragam.

Selain itu, kaum pria dinilai lebih mudah menghafal syair al barjanji yang akan dinyanyikan. Gerakan-gerakan yang energi dalam waktu durasi yang lama dibutuhkan pada pertunjukan ini, oleh karena itulah pemain keseluruhan dari pertunjukan seni ini dipilih dari kalangan kaum pria dewasa dengan kemampuan yang dianggap lebih dari rata-rata.

Selanjutnya pertunjukan ini bukan hanya sebatas menabuh kompang dan membaca syair al barjanji, tetapi juga didahului dengan beberapa gerakan atraksi dari mulai gerakan pembuka, duduk, berdiri dan sebagainya layaknya pada penampilan zapin. Pertunjukan ini dikenal menampilkan silat, siku kaluang dan tukar kaki. Ketiga gerakan ini adalah gerakan inti yang selanjutnya dikembangkan menjadi gerakan-gerakan lain yang membuat penampilan atraksi kompang menjadi lebih menarik.***

 

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook