Bukan Sekadar Menabuh Kompang

Seni Budaya | Minggu, 06 Februari 2022 - 11:42 WIB

Bukan Sekadar Menabuh Kompang
Bukan Sekadar Menabuh Kompang (FOTO-FOTO KOMPANG SENAPELAN FOR RIAU POS)

Selama latihan, murid atau anak-anak belajar pukulan dasar kompang. Ada  12 jenis pukulan kompang, yakni, Mecah, Mabun, Nginan, Selang Nginan, Ngendung, Selang Ngendung, Apet Ngendung, Mecah Ngendung, Teratat 9, Teratat 10, Teratat 11 dan Teratat 12.

Seluruh jenis pukulan ini dipelajari beramai-ramai di Jalan Perdagangan, tepatnya di Rumah Singgah Tuan Kadi. Tak heran jika malam, suasana di taman ini semakin ramai dan meriah. Meski latihan biasa, tak jarang bunyi kompang yang gemuruh itu mengundang penonton.


Hasil latihan serius membuat kelompok kompang yang dipimpin Rinaldi ini makin tersohor. Kerap diundang dalam berbagai perhelatan. Di antaranya, berarak  pernikahan, berarak tamu-tamu penting dan iven-iven lain. Pada acara Ruang Seni Kreatif Tuan Kadi setiap Sabtu malam, Kompang Senapelan wajib tampil. Tapi yang paling sering tampil di acara pernikahan.

‘’Alhamdulillah, selalu ada undangan, dan yang paling sering diundang pada acara pernikahan,’’ beber Rinaldi.

Selain kompang yang meriah denga  cara main serta kostum Melayu warna-warni, di dalam  grup Kompang Senapelan juga ada zapin tradisi dan silat gendang gong. Banyak juga masyarakat yang meminta ditampilkan satu paket mulai kompang zapin dan silat.

 

Berkembang dan Terjaga
Dalam berbagai literatur disebutkan, kompang berasal dari suatu jenis musik Arab yang dibawa oleh pedagang India-Arab pada zaman kesultanan Melaka abad ke-13. Khusus kompang melayu Bengkalis Riau, berasal dari Johor Malaysia, tepatnya daerah Kampung Jawa daerah Moar. Sejak tahun 1940-an, kompang ini sudah berkembang di daerah Bengkalis yang dulunya masih menyatu dengan Siak.

Paluan kompang ini terdiri dari tradisional dan kreatif modern. Pada paluan tradisional biasanya diiringi dengan nyanyian hingga senandung shalawat. Sementara untuk paluan modern yang kreatif, penampilannya diiringi dengan tarian yang sangat beragam. Padu padan gerakannya sangat beragam dan bervariasi.

Saat dimainkan dengan duduk, pemain kompang akan memainkan syair dari kitab Al-Barzanji. Sebagian masyarakat Bengkalis menyebutnya Kompang Rawi atau Kompang Rawi Al-Barzanji atau Kompang Al-Barzanji.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook