Pelabuhan
Di pelabuhan itu, masih ada yang tertambat
mungkin kenang, atau sebaris catatan
dan, camar-camar terbang pulang.
Aku pun sibuk mencari, warna selendangmu
yang melambai dikibaskan angin
di dalam tas kembaraku.
Sampai hari ini tak pernah kutahu
apakah deru laut, debur gelombang
yang menyapa kapal-kapal dan pantai
nyanyinya masih seindah dulu.
Kadang aku berharap, suatu petang
engkau berjalan ke ujung pelabuhan
menunggu kapal-kapal datang.
Dan, kadang aku berharap, ada lagu
dalam debur gelombang
memanggil pulang.
Kadang aku berharap, setiap saat
bisa menambatkan rindu
di pelabuhan itu.
2016
Deru Laut
Deru laut itu seperti tak pernah berhenti
bernyanyi. Seperti lagu-lagu yang sering
dinyanyikan ketika memandang malam
di beranda rumah.
Seperti laut, malam pun tak pernah berhenti
mengirimkan angin. Lalu, angin bergegas
mengirim risik daun, menyapa lelaki
yang rindu pulang.
Deru laut itu seperti tak pernah berhenti
bercerita tentang pelabuhan, dan Bengkalis
yang tak pernah bosan mengirim kenang.
2016