SAJAK

Sajak-sajak Sutirman Eka Ardhana

Seni Budaya | Minggu, 21 Februari 2016 - 01:51 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Pada Selembar Foto

Di selembar foto, di hamparan pohon-pohon karet

yang daunnya merimbun hijau

lelaki itu menemukan lagi

pisau torehnya

yang dulu hilang.

Lelaki itu lalu sibuk mengingat

di pohon yang mana

ember getahnya tertinggal,

seraya bertanya ke daun-daun

apakah masih menyimpan

suara detak langkahnya

yang tergesa.

Di selembar foto, di hamparan pohon-pohon karet

lelaki itu menemukan lagi

sepotong cerita cinta

yang tertinggal

dan hilang.

2016

Pada Sebuah Tas

di dalam tas sederhana itu

telah disimpannya semua catatan

tentang kisah kembara, serta

sederetan wajah-wajah

yang menyapanya

sepanjang perjalanan

disimpannya juga cerita-cerita

tentang cinta, gelak tawa,

angan-angan, nestapa

dan air mata

di dalam tas sederhana itu

juga selalu tersimpan rapi

tentang rahasia

dan misteri

2016

Parit di Depan Rumah

parit di depan rumah

mengalirkan air berwarna coklat

sedari dulu tak pernah berhenti

berkecipak di dadaku

dan, beningnya masih juga

menyimpan kenang

perempuan yang tatapnya

sempat kubawa pergi

kemana perginya celoteh

yang selalu bersama nyanyi

suara gemericik air

apa dia tak tahu, kalau aku pulang

ingin melihat bayang

parit di depan rumah

tak pernah lelah

mengalirkan rindu

dari waktu ke waktu

1989-2016

Sutirman Eka Ardhana, lahir di Bengkalis, Riau, 27 September 1952. Kini menetap di Yogyakarta. Kumpulan puisinya Risau (Pabrik tulisan, 1976) dan Emas Kawin (Renas, 1979). Puisi-puisinya juga terhimpun dalam sejumlah antologi puisi di antaranya Radja-Ratoe Alit (2011), Suluk Mataram (2012), Suara-suara yang Terpinggirkan (2012), Negeri Abal-Abal (2013), Negeri Langit (2014), Parangtritis (2014), Jalan Remang Kesaksian (2015), Negeri Laut (2015) dan Semesta Wayang (2015). Selain puisi, ia banyak menulis novel. Kini redaktur di majalah Sabana, dan dosen di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Akademi Komunikasi Yogyakarta (AKY).









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook