DEWAN KESENIAN

Terpilih Secara Aklamasi, Fedli Azis Nahkodai Dewan Kesenian Kota Pekanbaru

Seni Budaya | Minggu, 20 Desember 2020 - 07:03 WIB

Terpilih Secara Aklamasi, Fedli Azis Nahkodai Dewan Kesenian Kota Pekanbaru
Ketua Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) terpilih, Fedli Azis (tengah memakai topi) foto bersama dengan para peserta (Musenko) DKKP yang berlangsung Sabtu (19/12/2020) di Pekanbaru. (PANITIA MUSENKO DKKP FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seniman teater Fedli Azis terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP) periode 2020-2025. Fedli terpilih dalam Musyawarah Seniman Kota (Musenko) DKKP yang berlangsung Sabtu (19/12/2020) di Pekanbaru.

Dalam Musenki DKKP tersebut, sebanyak 12 seniman utusan kecamatan, plus satu wakil dari pengurus lama mengikuti sidang demi sidang pleno secara intens. Bahkan seniman yang diundang secara antusias dan tidak melewatkan fase-fase dari mekanisme sebuah musyawarah. 


Tampak hadir pada Musenko itu sesepuh seniman Riau SPN Iwan Irawan Permadi, Ketua Asosiasi Seniman Riau (Aseri) SPN Marhalim Zaini, Presiden Penyair Perempuan Indonesia Kunni Masrohanti, Ketua Yayasan Matankari Amirullah Syahruddin, Ketua komunitas RiauBeraksi Willy Fwi, dan banyak lagi. Dalam kegiatan ini,  panitia tetap menerapkan standar kesehatan Covid-19 dan dipatuhi hingga helat itu berakhir. 

Ketua Panitia Ekky Andika menjelaskan, Musenko DKKP 2020 sudah direncanakan sejak September 2020 lalu. Sejak mendapat mandat dari Pemangku Jabatan Ketum DKKP Hari Sandra Hasan, maka pihaknya bekerja secara maraton untuk mendapat restu Walikota Pekanbaru dan jajarannya hingga para camat di 12 kecamatan. 

Ekky menjelaskan, pihaknya sudah menjalankan semua mekanisme yang diatur dalam AD/ART DKKP menyoal pelaksanaan Musenko serta pemilihan ketua umum. 

"Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan Fedli Azis terpilih secara aklamasi disaksikan semua seniman yang hadir. Ini masih langkah awal dan ketua terpilih wajib menjalankan amanah ini sepanjang lima tahun ke depan," ujar Ekky.

Dalam pernyataan resminya usai terpilih secara aklamasi yang dijalankan panitia dengan offline dan online itu, Fedli merasa tersanjung atas kepercayaan yang diberikan. Apalagi dirinya memang berkeinginan untuk memberi sumbangsih bagi pengembangan ekosistem seni di kota ini. Sebagai pimpinan Lembaga Teater Selembayung, dia juga sudah mengupayakan hal tersebut sepanjang aktivitas kreatifnya selama 20 puluhan tahun terakhir.

"Ini amanah yang berat dan harus diemban secara maksimal secara bersama-sama. Kami juga akan melibatkan kawan-kawan seniman di kecamatan untuk geliat seni di kawasannya masing-masing. Kami juga sudah melakukan kordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan support," kata lelaki yang oleh para koleganya dipanggil "Bang Jagok" ini.

Fedli menyinggung program utamanya yakni Festival Sungai Sail, sebuah festival yang memadukan antara seni dan pemberdayaan masyarakat dalam merawat kembali sungai tersebut. Selain mengembangkan aktivitas seni, dia juga berharap Sungai Sail dikembalikan sebagai halaman depan, bukan parit di belakang rumah yang terbiar, bahkan dijadikan tong sampah seluruh aktivitas masyarakat. 

"Kami akan menggarap program utama yakni Festival Sungai Sail sebagai jalan raya menyatukan seni dan budaya dengan pemulihan lingkungan, dalam hal ini sungai yang tercemar serta terbiar. Normalisasi, bahkan naturalisasi sungai bisa melahirkan gagasan baru untuk segala bidang, termasuk seni dan kesadaran budaya di tengah-tengah masyarakat perkotaan," katanya panjang lebar. 

Sementara itu Ketua Umum Aseri, Marhalim Zaini, menjelaskan bahwa  Aseri akan melakukan kerja sama dengan DKKP dalam berbagai program, salah satunya Gerakan Seribu Sanggar (Gass). Program utama Aseri itu pun memiliki visi yang sama dengan DKKP untuk menyemarakkan aktivitas kesenian hingga ke lingkup kecamatan, kelurahan, bahkan sekolah-sekolah. 

"Saya mewakili Aseri mengucapkan tahniah atas terpilihnya Bung Fedli Azis secara aklamasi. Ini menjadi spirit baru pengupayaan pengembangan kesenian lewat jalur semi pemerintah kota," paparnya.

Menurut Marhalim, Fedli adalah sosok pekerja keras yang sudah dibuktikannya dengan eksistensinya di dunia teater yang terus digelorakan. Fedli, kata Marhalim, memiliki jaringan yang luas, bukan hanya di Riau, tetapi juga tingkat nasional. Selain itu, Fedli juga terlibat di banyak organisasi kesenian dan memberikan kontribusi positif.

"Semoga dunia kesenian Pekanbaru akan menggeliat di tangan Bung Fedli dan pengurus yang dibentuk nantinya," jelas penulis buku puisi Jangan Kutuk Aku Jadi Melayu ini.

Laporan/Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook