Pekanbaru (RIAUPOS.CO)- Puisi sesungguhnya milik siapa saja. Siapapun, apapun profesi yang dijalani, tidak menjadi penghambat untuk bisa menikmati dan mengapresiasi puisi bahkan menjadi penyair atau sastrawan. Puisi bak rumah tidak berdinding. Silakan, siapa saja bisa masuk dan dari arah mana saja.
Hal itu terbukti dan dapat disaksikan di acara Madah Poedjangga, agenda rutin sekali seminggu tajaan Riau Televisi (RTv). Pada malam Ahad, (14/11), para hadirin yang hadir di helat yang berlangsung di lantai satu Gedung Graha Pena itu, tidak hanya dari kalangan seniman dan budayawan tetapi terlihat juga dari kalangan polisi dan purnawirawan, bahkan hadir juga Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Riau, Dr Sugiono.
Dalam diskusi dan bincang-bincang yang dipandu Murparsaulian, dapat disimpulkan bahwa puisi itu diibaratkan rumah yang tidak berdinding, dalam artian, siapa saja bisa masuk, boleh singgah dan berteduh, tak peduli dari kalangan manapun. Merespon fakta demikianlah, Madah Poedjangga dalam episode tadi malam mengangkat tema puisi dan polisi.