BISA LIHAT PROJECT DAN OPEN STUDIO

Dibuka, Pameran Karya Desain dan Arsitektur di Suko Kopi

Seni Budaya | Rabu, 14 Desember 2022 - 01:35 WIB

Dibuka, Pameran Karya Desain dan Arsitektur di Suko Kopi
Jadi Ruang kembali menggelar Jadi Pameran pada Selasa (13/12/2022). Ini merupakan pameran karya desain, arsitektur dan seni lukis bertema Jadi Saru yang hadir lebih dari sepekan ke depan di Suko Kopi, Jalan Sumatera, Kota Pekanbaru. (HENDRAWAN KARIMAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perkumpulan arsitek dan seniman yang berbasis di Kota Pekanbaru, Jadi Ruang, kembali menggelar pameran karya desain, arsitektur dan lukisan. Kali ini sebanyak 16 karya desain dan arsitektur serta 2 seni lukis dipamerkan di Suko Kopi, Jalan Sumatera.

Mulai dibuka pada Selasa (13/12/2022) sore, pameran akan berlangsung hingga Rabu (21/12/2022). Mengambil lokasi di Suko Kopi Pekanbaru Jalan Sumatra yang berlatar gedung pencakar langit Kota Bertuah, pameran ini buka setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB.


Ketua Jadi Ruang  Rizky Arnando menjelaskan, pameran ini merupakan Jadi Pameran ke-2, yang kali ini mengusung  tema 'Jadi Saru'. Tahun ini, selain menghadirkan 16 karya desain dan arsitektur dan 2 seni lukis, pihaknya juga menghadirkan dua program baru sebagai pembeda.

Dua program itu, pertama adalah project visit. Dalam program ini, masyarakat bisa mengunjungi project dari tiga desainer yang sedang dalam proses pembangunan atau yang sudah selesai dikerjakan.

Kemudian yang kedua adalah open studio. Pada open studio ini, masyarakat bisa mengunjungi studio dari para arsitek dan desainer yang tergabung dalam Jadi Pameran kali ini.

''Untuk open studio, pengunjung bisa mengunjungi dan melihat langsung kegiatan dalam studio. Untuk project visit, pengunjung dapat melihat project yang sedang dibangun, di mana mereka bisa melihat proses pembangunan ya. Mulai dari pondasi, pemasangan bata dan lainnya,'' ungkap Rizky.

Untuk kedua program tersebut, pengunjung pameran harus lebih dulu mendaftar ke panitia. Pendaftaran bisa dilakukan secara online. Untuk informasi pendaftaran ini, pengunjung bisa juga datang ke lokasi pameran.

Kurator pameran Novi Seprima menjelaskan, tahun lalu Jadi Ruang mengusung tema memanfaatkan ruang sempit dan terjepit menjadi tempat usaha yang produktif. Tahun ini Jadi Ruang mengusung tema Saru.

''Tema kita adalah 'Saru'. Dalam artian menyarukan bangunan hingga setiap desainer bisa menghasilkan bentuk bangunan yang unik, sehingga setiap penikmat pameran bisa punya interpretasi berbeda terhadap sebuah bangunan karya  desainer,'' jelas Novi.

Penyelenggara berharap, dengan kehadiran tema baru dan dua program baru, dapat membuka wawasan dan ide bagi pengunjung. Sekaligus, menjadi ajang bagi para desainer memamerkan hasil karya mereka yang unik dan berbeda dari desain dan arsitektur pada umumnya.

Aruca, ArKaaf, studio.RAI, byon.space, PIM, Waypi, Limitless Architects, Moor, Skoxy Studio, Studio Deny Setiawan, SEVENPROJECT, HY Architect, Kita Karya Studio, Studio Humanis, CASA.ID dan Dadi Studio. Sementara dua seniman lukis adalah Ckwnda dan Yara Byta Nadira.

Adapun karya desain dan arsitektur yang dipamerkan selama sepekan itu, mulai dari bangunan Bakery, Fashion Store, Themed Playground, Restaurant, Cafe, Animal Hotel, Hotel, Sport Facilities, Gallery, UMKM Center, Library, Parking Lot dan Lifestyle Center. Adapun dua lukisan yang dipamerkan berjudul The Realistic dan KARU.

Sementara untuk project visit ada AW Residence dari BLOC Studio, J-House dari Aruca, Gallery Thingstuff Handmade dari Arch Studio dan 3 AXIS House dari Angkasa Architects. Adapun tiga open studio adalah Aruca, Angkasa Architects dan Miguna.

Selalu menggelar pameran di kafe yang nyaman di tempat strategis, Jadi Ruang memastikan pengunjung akan mendapat pengalaman yang unik. Apalagi menurut salah seorang seniman lukis, Furqon LW, Jadi Ruang mampu memberi dimensi lain dari sebuah pameran. Furqon sendiri selalu hadir di setiap pameran yang digelar Jadi Ruang pada dua tahun terakhir.

''Pameran arsitektur itu sendiri jarang kita temui di Riau ini, langka. Mereka memang  menyuguhkan hal yang baru, yang saya rasa baru mereka yang membuatnya,'' kata Furqon yang merupakan seorang kartunis kawakan di Riau, saat ditemui di lokasi.

 

Laporan: Hendrawan Kariman (Pekanbaru)

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook