Sekeranjang Cahaya untuk Devi Mei
- RM*
ke lembah tlewah jua ini malam
menapaki jalan setapak gelap berbatu
dengan cahaya handphone
menuju rumah kecil berdinding bambu berlantai tanah
dada bergemuruh
kang dartim sang penakik getah pinus
dengan empat anak dan istri bertubuh pipih
dan perempuan kecil berdada batu; si sulung bernama devi mei— ia
berangkat sekolah dengan langkah lelah dan wajah
tertunduk
seluruh biaya sekolah belum bayar
tak bisa melihat rapor
tetapi devi mei ingin tetap sekolah
matanya mengerjap basah
kalian sedang di mana?
mungkin di rumah megah
atau sedang liburan ke bali
sekali waktu datanglah ke lembah tlewah
ke rumah kecil berlantai tanah
tetapi jangan malam ya
karena jalan setapak ke situ gelap
tidak usah bawa buah atau makanan lainnya
bawa saja sekeranjang cahaya yang keluar
dari dalam hati
untuk keluarga devi mei!
Cirebah, 27 Desember 2015
Sayap Pagi
siapakah yang mengantar sayap pagi di halaman rumahku
penuh luka kecil dengan bilur ungu
mungkin kekasihku yang iseng saja mengantarnya
sebagai isyarat agar aku segera mengingatnya
ia sudah sangat rindu dan aku segera menemuinya
lalu mengecup keningnya, sekali saja
o, sayap pagi.
Cilacap, 24 Desember 2015
Kelopak Mawar
beberapa kelopak mawar gugur
seseorang memungutnya seraya membendung isaknya
sepertinya aku pernah melihat seorang itu
apakah dia dirimu, chin
seorang yang sangat lama tidak bersua
seorang yang bisa jadi sudah tak mengenalku lagi
ingin rasanya aku menyapanya
tapi sejurus kemudian telah berkelebat menghilang
dan beberapa kelopak mawar gugur lagi
aku memungutnya untuk menyegarkan seluruh
kenangan.
Cilacap, 21 Desember 2015
Bayangan Siapa
bayangan siapa yang akan muncul ketika matamu
kaupejamkan
kuharap bukan seorang pelaut yang tengah dilambungkan gelombang
dan terdampar di runcing karang.
Cilacap, 19 Desember 2015