Simpang Terjauh Itu Dalam Diri
:Emak
jalanmu yang jauh
di secangkir kopi
panas yang kau rindu
bagimu sikit
harimu adalah pagi
di hati mereka yang mulai berdaun
di pinggirnya kabut meranting waktu
entah sampai kapan
kita dalam titik
dan simpang terjauh itu
dalam diri
apakah sungguh
tempat kita bertemu
Wanita Itu Si Pembakar Dupa
wanita itu membakar dupa
saat malam berpurnama jingga
cahaya mata merenung
jejak bintang mengatup
bintik edar wajahmu
entah pada siapa
seseorang beranjak
dan ransel itu adalah peristiwa
memikul setiamu
sebisu simpang
Gadis Penyaram
Hingga malam
Gadis-gadis itu menatap debu
Jalanan hilir mudik
Dan doa si pemilik etalase
Orang-orang menuju Pekanbaru
Turun menghitung penyaram
Dari cucur aren
Tepung, air, minyak
Kota yang mengalir di tubuhnya
asap mengabut dari pembakaran
tubuh sendiri
Kita telah duduk di atas tungku
pagi berganti
menghangat diri dari asa
daun-daun memutih debu
rahim asap yang mengendap
di dalam masker
kami menitih rindu
duhai negeri..
inilah kami...
kami tetap berangkat
ke toa yang memanggil
hari terus berlanjut
anak-anak dalam buai
memiting susu
bukankah?
siapapun yang di depan
kami tetap sesak
berkelambu
kita memandang
ubun-ubun yang terbakar
dari rindu angin atau sesiapa yang mau
adalah kotaku
kota yang mengalir di tubuhnya asap
mengabut dari pembakaran tubuh sendiri
kami merindukanmu dalam hujan
bukan?
asin hujan
yang payau
Cahaya Buah Hati, bergiat di Komunitas Paragraf dan guru di SDN 65 Pekanbaru. Membaca puisi pada beberapa event seperti: Temu Taman Budaya Nasional 2010, Hijrah di Purnama, Event Satelit Ubud Writers and Readers Festival di Balai Bahasa Propinsi Riau (2010), Tarung Penyair se-Asia Tenggara di Anjung Cahaya Kota Tanjung Pinang (2011), Aksi Panggung Penyair Perempuan Riau (2011), dan Hari Puisi di taman budaya Padang (2015). Sajak-sajaknya dimuat di Riau Pos, Batam Pos, Indopos, dan lain-lain. Termaktub dalam buku antologi bersama seperti Ziarah Angin (2009), Mengucap Sungai, Fragmen Sunyi, Rahasia Hati (2011), Munajat Sesayat Doa (2011), Ayat-Ayat Selat Sakat (2013), Bendera Putih Untuk Tuhan (2014), dan Pelabuhan Merah (2015).