SAJAK

Sajak-sajak Cahaya Buah Hati

Seni Budaya | Minggu, 10 Januari 2016 - 00:27 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Suatu saat yang entah

bilakah itu dalam hatimu

Pagi itu

seseorang memutuskan membuka baju

berjalan di antara kerumunan orang

menunggu waktu yang tepat

bahwa pernah suatu hari

mawar tumbuh dalam diam

yang durinya mengenai tangan

entah pada hari yang ganjil

terdengar tepukan tangan

kau tau

Tuhan melihat hati

diam adalah bahasa bahwa pernah ada

dia dan sesiapa yang sedang memperhatikan datangmu

meskipun biasa saja

entah itu atau dalam amplop atau apa saja yang kau temui

dan wajahmu mulai memerah

harum mawar

menghiasi beranda

daun-daun menjalar

sesekali angin melintas

menerpamu

asap yang setia bersamamu

selengkah menoleh dan kembali

suatu saat yang entah bilakah itu

dalam hatimu

orang-orang datang

mencari baju

Pohon Jambu di Depan

Rumah Kita

Pohon jambu itu

sudah setinggi kepala

daunnya yang hijau

sehijau rindumu

di setiap helai daun

kita titip pesan

pada siapa saja yang datang

kelak buahnya memerah

memetik lentik jari

doa telah kita tanam

bersama ayunan yang melingkar di dahannya

kelak

kita menahan debar

pada jantung hati kita yang berbuai

matanya yang mengintai

rumah kita

Setelah Berpuluh Tahun

setelah berpuluh tahun yang lalu

masihkah kita merasa belum merdeka

pada kebebasan mereka di dalam lobang

memendam diri

entah itu di lubang misiu

atau dinding pembataian

memutihkan kulit

di atas tangga pendakian

dingin

pada haus matahari di ujung lobang

isak lilin menghangus diri

tatapmu yang sayu

kelak engkau akan melihat

mereka berbaris mengenangmu

menghening cipta

sepilih doa untukmu

entah pada siapa saja  yang sampai

padamu yang melekat









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook