SAJAK

Sajak-sajak Azizah Masdar

Seni Budaya | Minggu, 27 Desember 2015 - 00:39 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Peluru Kedua

Beribu kekosongan di benakku ini

Telah kujejerkan di sepanjang pantai

Hingga berubah jadi lembaran usang

Lalu hempasan gelombang mengaburkannya

sayang

jauh sebelum engkau melepas laras

dan pelurumu menembus kening

aku telah mati

jadi

pelurumu tak berarti bagi jasadku

tidak usah engkau cemburu

pada butir pasir yang cumbui bibirku

sebab air laut pun tiada mampu

memaksa ombak pisahkan kami

tenanglah engkau duhai kekasihku

tetaplah bersama senapan di tanganmu

karena,

bisa saja aku kembali hidup

lalu terbujur kaku oleh peluru keduamu

Air Molek, 2015

Bujukan si Pendaki

Jejak fajar himbau malam yang tertinggal

Di cadas singgalang

Tapi langkah selalu memasang debar

Pada tumit-tumit yang tertatih

 

Biar rayuanmu tentang telaga

Yang airnya hijau toska

Nun di puncak sana

Tetap saja tubuh ini beku oleh badai

Azizah Masdar, lahir di Pematangrebah, Indragiri Hulu, 31 Desember 1991. Semasa masih duduk di bangku salah satu SMA di Pekanbaru, ia bergabung dengan Komunitas Paragraf angkatan I. Melanjutkan pendidikannya di STIE Indragiri Hulu. Selain di Riau Pos, karyanya juga termuat dalam buku antologi Kopi Hujan Pagi (2012),









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook