Kecepatannya dalam bekerja juga ditargetkannya sesuai pesanan yang ada. Terkadang, dalam satu bulan tak satupun dari produk yang Ia ciptakan terjual. Namun begitu, Ia sendiri tetap optimis dengan apa yang dikerjakannya saat ini. Karna selain menghasilkan untuknya, Produk yang dihasilkan juga dirasa mampu untuk membangkitkan gairah Industri Kreatif kususnya di Kota Pekanbaru.

Afifudin mengaku hingga saat ini Ia belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik bantuan secara moril maupun bantuan permodalan. Tidak dipungkiri, bantuan dari tangan pemerintah cukup diharapkan olehnya. Terlebih pada saat ini, persaingan dalam Industri Kreatif cukup ketat. Sehingga diharapkan adanya peran pemerintah untuk membina pelaku usaha kecil.

Afifudin merupakan segelintir contoh pelaku usaha industri kreatif kecil yang terabaikan oleh pemerintah Kota Pekanbaru. Pengamat, sekaligus Peniliti Industri Perkotaan Saiman Pakpahan menyebutkan, saat ini Pemerintah Kota dituntut untuk memberikan perhatian penuh kepada pelaku usaha kecil. Pasalnya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah berada di depan mata.

”Ketika MEA sudah berlaku, masyarakat asing yang tergabung kedalam MEA bebas membuka lapangan usaha di tanah air. Secara SDM kita masih kalah, terlebih secara permodalan kita juga tertinggal. Bisa saja, orang Malaysia datang dengan modal besar bukak pabrik souvenir di Pekanbaru. Pelaku usaha setempat pasti mati,” ujarnya.(cr2/yls)