Datu, Hatiku Jatuh pada Anak Gadismu
datu, terpikat aku dengan anak gadismu,
malah kau suruh aku mandi tujuh hari-tujuh malam,
di sungai Batanggadis, di kuala muara Singkuang,
agar janggutku manis, bisa meruntuhkan jantung gadis kampung
“jangan kau menampik pintaku,
bisa nanti kau lari tercirit-cirit,
ikatkan saja benang merah hitam putih ini,
tepat di pinggangmu yang kerempeng itu”
sumpah datu pun tumpah bersama air ludahnya
datu, aku ingin minum tuak yang dari kelat kelapa,
aku juga ingin kaurestui aku memikat anak gadismu,
janggutku telah panjang datu, itu pula yang membuatnya tergila-gila,
katanya napasku pahit berbau surga, padahal ia belum pernah menciumnya
“jangan kau pikat anak gadisku,
benarkan dulu resleting celanamu,
dan jembutmu pun baru seminggu ini tumbuh”.
Pekanbaru, 2015
Sepasang Pedang
__Percakapan dengan Anju Mahendra
kita bercerita dalam kata,
aku pedang dan kau sarungnya,
kita jadi sepasang pedang,
kesatria pedang dalam perang,
yang juga dimainkan petarung,
yang dikembang para pengarung,
dalam mengarung gecak gelombang.
Pekanbaru, 2015