OLEH ZUARMAN AHMAD

Untuk yang Terhormat, Budaya: Sahabat Saya Dr Kamsol

Seni Budaya | Minggu, 22 November 2015 - 00:42 WIB

Para intelektual yang mengaku hebat itu bahkan tidak tahu apa itu bahasa dan apa itu dialek atau loghat. Bahwa bahasa Melayu dengan loghat atau dialeknya masing-masing itu sudah menjadi bahasa pemersatu dan lingua-franca, dan menjadilah bahasa yang dipakai di Indonesia, Malaysia (terutama Melaka) Singapura, yang berasal dari bahasa Melayu itu. Sekarang apakah hendak menjadikan satu dialek atau loghat untuk menjadi acuan bahasa Melayu di Riau dan meniadakan dialek dan loghat yang beragam lainnya? Sementara bahasa Melayu itu sudah dipakai oleh kawasan di nusantara ini.

Sahabatku. Mungkin ini sajalah dahulu pikiran-pikiran sahabatmu ini yang mungkin berguna atau mungkin juga tidak berguna, yang tidak sempat dan cukup waktu untuk berdiskusi dalam Public Hearing Naskah Akademis bahan Ranperda itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sahabatku. Bahwa, budaya dan seni adalah pikiran-pikiran yang lahir dari rasa (zawq), dan yang menilai serta memikirkannya juga dengan jiwa tempat rasa (zawq) itu berada, kepala dinas dan pegawai-pegawainya juga harus bekerja dengan jiwa dan rasa (zawq), karena mereka itu akan mengurus hal yang berhubungan dengan jiwa dan rasa (zawq), yakni seni, budaya, seniman, dan budayawan, dan bukan hewan.***

Zuarman Ahmad, pemusik, composer, arranger, pensyarah/ pengajar musik Akademi Kesenian melayu Riau (AKMR), penikmat sastra, penulis cerita-pendek, redaktur Majalah Budaya Sagang, penerima Anugerah Seniman Pemangku Tradisi Prestasi Seni/Musik 2005, Penerima Anugerah Sagang 2009, dan penikmat ajaran suluk (sufi).









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook