Hal lain yang akan lebih bergelora lanjut Husnu adalah mencontohi apa yang dilakukan Rida K Liamsi dengan memahat karya-karya penulis Riau di tembok Madah Poedjangga. Kata Husnu, kenapa tidak hal itu dilakukan di sekolah-sekolah yang memiliki puluhan dinding di kawasan sekolah tersebut. “Tetapi memang pada pengamatan saya, beberapa sekolah sudah cukup menonjol dengan melakukan kegiatan rutin seperti momentum hari nasional, keagamaan, dan lainnya. Tetapi ada pula beberapa sekolah yang saya lihat kurang memberikan perhatian. Nah, Kegiatan madah poedjangga ini saya kira sangat efektif menebarkan virus-virus puisi anak didik,” jelasnya lagi.
Sementara itu, selaku guru di SMA Negeri 1Pekanbaru, Hilma Suryani mengakui, sangat penting memberikan ruang apresiasi sastra di sekolah. Dan hal itu disadari pihak sekolahnya sudah sejak dulu. Oleh karenanya disediakan program eksrakurikuler puisi.
Di sanalah diharapkan mereka berproses mengenal dan sekaligus bisa mencintai sastra.”Dalam hal mengajari sastra di sekolah, kami menerapkan beberapa cara diantaranya anak didik harus produktif atau menghasilkan karya setelah mereka mendengar dan membaca.Tetapi kemudian yang terpenting itu adalah guru atau pendidik itu sendiri yang memulainya dan ada niat sehingga dengan demikian akan ditemukan cara-cara bagaimana siswa bisa mencintai puisi.
Sebagaimana kemasan Malam Madah Poedjangga biasanya, malam tadi juga diramaikan dengan pembacaan puisi oleh penyair-penyair Riau. Tampil Jefri al Malay membacakan sajak dengan gaya khasnya, Marhalim Zaini, Hang Kafrawi, Fedli Azis, Novianti, Deni Matan, bahkan diramaikan juga oleh guru dan siswa SMA 1 Pekanbaru.
Sementara itu, salah seorang anggota grup musikalisasi SMA Negeri 1 Pekanbaru, Berillya Dwi Prastika menyatakan kesenangan dan kepuasan dirinya terlibat dalam proses penggarapan musikalisasi puisi di sekolahnya. Apalagi dalam prosesnya juga melibatkan seniman Riau seperti Mat Rock dan Marhalim Zaini. “Jadi banyak yang kemudian kami pelajari. Dimulai membedah karya puisi yang akan dijadikan karya musikalisasi, juga kemudian kami mengenal langkah-langkah bagaimana membuat karyanya itu. Ya, pokoknya seru meski kadangkala sebelum tampil, kami mesti latihan setiap hari,” ujarnya ketika ditemui Riau Pos, usai acara.