Malam Idul Fitri lalu, jurnalis pendiri Forum Diskusi Wartawan Politik ini meninggal dunia di usia 45 tahun. ‘’Semua masih tak percaya Bung Feril meninggalkan kita. Dedikasinya membela rakyat, membekas dalam dan menular,’’ kata Teguh.
Ia menjelaskan, tokoh dan seniman yang diundang mengisi Malam Budaya Manusia Bintang ‘’Tribute to Feril’’ ialah mereka yang terinspirasi oleh kegigihan dan keluwesan Feril Nawalk dalam menghayati profesi jurnalistiknya.
Untuk tokoh nasional, sebut Teguh, nama yang langsung muncul di benak siapa lagi kalau bukan OSO. OSO bersahabat baik dengan Alm Feril. ‘’Dulu kalau melihat almarhum kongkow dengan OSO, pasti besoknya ada kegemparan besar di jagat politik kita,’’ kenang Teguh yang juga Ketua Umum Media Siber Indonesia (SMSI) ini.
Bintang Tanah Melayu
Adapun dari kalangan seniman nasional, kata Teguh Santosa, di antaranya menghadirkan bintang Tanah Melayu yang namanya sering bikin rancu orang Jakarta. Ramon Damora. Sebut nama Ramon Damora di lingkungan orang kreatif, biasanya disusul pertanyaan, ini Ramon Damora wartawan atau Ramon Damora sastrawan?
‘’Dulu saya pun mengira dia dua orang berbeda, karena dalam dua ranah yang berlainan itu sama-sama mengakar kualitasnya,’’ urai Teguh.
Di panggung-panggung atau pergaulan nasional yang dia ada di sana, Ramon cepat menonjol. Bahasa tubuh dan bahasa tulisannya sama persis, sama-sama penuh kejutan.