SAJAK

Sajak-sajak Irda Yanti

Seni Budaya | Minggu, 06 Maret 2016 - 00:14 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Tahap Dua

kupunya yang dulu merahmu

yang tertatih membuang muka.

tak sadar menyapa lelumpur yang

menyudut gumpalan perasaan.

rasanya aku lelah membagi kupunya cinta

tapi engkau tanggunganku

yang tak balaskan kasih.

akhir minggu pun kau tak punyaku lagi.

di mana kan kutemukan gejolak mawar itu. apakah masih tersimpan

dalam pakaianmu yang bersurut mata? atau kepalan rayu

yang berilusi sulamnya sunyi. mungkinkah kau serahkan seribu

kupu-kupu mengapung bunga jantannya.

“bisakah kau kembali?”

kehidupanku bak air pasang. tak seperti hidupmu.

yang tak bertampang bukan kenangan

duka selalu mengeja arti

yang kupunya dulu.

2016

Rasa Petang Ini

petang, hatiku mulai kau gaungkan gara-gara sup rumput

laut mengaduk isi perut. di sepanjang jalanan yang berimbun

penumpang.

di mata yang memerah mulai kering kerontang, ba’da

asar pun menenggelamkan kejantananmu di dalam

keheningan dan kesiur angin.

takkan aku biaskan kau melenyap bersama senja

takkan ingin aku belahkan dengan kesedihan. takkan ada

aku biarkan kau lenyap.

kegirangan menumpuk dalam bakul, serukan cerita petang ini.

kau tampak memekarkan sorotan lesung pipi itu. menyatakan

sabda lewat sahutan mata. menelanjangkan rasa yang bermuara

di petang ini.

2016

Irda Yanti, penyuka puisi dan cerpen. Aktif di forum diskusi Brillian English Club MAN Selatpanjang, serta tergabung dalam wadah menulis kreatif Komunitas Cahayapena Selatpanjang. Masih duduk di bangku kelas XI IPA 1 MAN Selatpanjang.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook