Menabung Sunyi
jangan
kau rusak
garis dalam gambarku. Membelah
batu melawan angin menabung sunyi
di jiwa sepi.
jangan
kau rusak
garis dalam gambarku. Di tepian
kali angin menggulung pucuk
rambut-gigilnya menggigit
tulang.
jangan
kau rusak
garis dalam gambarku. Apalagi
membasuh mata yang telah kering
dengan api.
(matamu adalah mata Tuhan yang sempurna, ah!)
-Tokyo, 2015-
Ulee Lheue, Senja Itu
berangkat
melukiskan hujan
di halaman. Berbaur sekerat
rindu-harumnya tak sempat kunikmati.
berangkat
memahat keraguan
di gugur daun. Angin mengisi keranda
mengeja luka dalam kamar cinta.
berangkat
menghabiskan malam
bersama ombak. Sekalung tasbih
berganyut di langit sembunyikan getir.
: Aku lukiskan senja di atas pasir-resah
terkurung debur ombak.
-Banda Aceh, 2016-
Melukis
aku
sedang melukis
gerimis dengan jiwa
teriris.
aku
sedang melukiskan
hujan dengan hati
kuyub.
aku
terpaksa melukiskan
wajahmu dengan api
agar hilang rupa
di sukma
ah!
-Solo, 2016-