SAJAK

Sajak-Sajak Kevin Khanza Jaelani

Seni Budaya | Minggu, 21 Februari 2016 - 01:43 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Mencuci Asmara

Setiap pagi, aku membeli koran hanya untuk

ditukarkan dengan berbagai kabar sedih.

Dunia semakin kehilangan hal-hal baik saat ini.

Tapi sekalipun dunia kehilangan berbagai

hal-hal baik, setidaknya aku masih memilikimu.

Dan itu adalah berita baik yang paling apik.

Aku tak peduli di mana awal.

Barangkali, kita hanya akan berakhir sebagai

sepasang hujan yang cemas di kelok jalan sunyi.

Kehendakku adalah, padamu aku berakhir.

Kuakui sesekali kau terlintas di kepalaku

tanpa pakaian.

Masa-masa menjilat telah lewat.

Bila ada waktu, ikutlah denganku.

Kita pergi ke binatu, membersihkan

pikiran yang mengganggu.

Mencuci asmara.

Kelu

Jika lelah,

lipat khayalanmu membentuk

jarum jam yang mengarah ke detik

di mana mata kita pernah bertemu.

Lalu hentikan.

Pekanbaru, 2015

Kevin Khanza Jaelani, lahir di Ujungbatu, 24 Juni 1995. Saat ini tengah aktif bermusik dan menulis. Beberapa puisinya pernah dimuat di Riau Pos, dan termaktub dalam Buku Antologi Pelabuhan Merah (Kumpulan puisi pilihan Riau Pos 2015). Kini tinggal di Pekanbaru dan bergiat di Malam Puisi Pekanbaru.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook