SAJAK

Sajak-sajak Isbedy Stiawan ZS

Seni Budaya | Minggu, 07 Februari 2016 - 01:45 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


10 Menit untuk Percakapan

hanya punya waktu

10 menit saat petang

minum teh di bawah pohon

dan taman basah oleh hujan

hanya 10 menit untuk

jumpa dan berbincang,

katamu suatu masa

sejak itu aku menanti

10 menit keramat itu

kujagai jam agar berdentang

saat 10 menit dijanjikan

jam yang tak pernah ingkar

kecuali gempa dan petaka

lalu aku datang pada

10 menit yang berdentang

saat engkau pualam

dan langit benderang

di bawah pohon, ah tidak,

aku sudah jauh dari dunia anakanak

bermain gobaksodor di bawah purnama

berlari umpet-umpetan di balik pohon

tapi, 10 menit itu tak juga menghampir

aku lupa pada jadwal, dan kau sibuk

menata diri; mengunjungi keramaian

di mana 10 menit berlalu?

pasir pantai tak memberi halaman

untuk kutulis nama dan pertemuan

bahkan, kertas buku yang

menulis puisiku di pasir bogak

hanya sejenak bergolak

lalu tersapu ombak

6-9 Desember, 2015

Isbedy Stiawan ZS, lahir dan besar di Tanjungkarang, Lampung. Karya-karya sastranya terhimpun dalam sejumlah buku tunggal dan bersama. Buku terbaru kumpulan cerpen Perempuan di Rumah Panggung, dan buku puisi Menuju Kota Lama yang memenangkan sayembara buku puisi Hari Puisi Indonesia 2014. Buku puisi terbarunya Pagi Lalu Cinta dan Perjalanan Sunyi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook