ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) -- Bupati Rokan Hulu H Sukiman mendorong kelompok tani atau koperasi terutama tanaman kelapa sawit yang sudah tua dan tidak produktif agar dilakukan peremajaan.
Untuk itu, dengan adanya program peremajaan sawit rakyat (PSR), kelompok tani atau koperasi dapat memamfaatkan bantua PSR sebaik-baiknya. Dengan harapan, dapat meningkat produksi kelapa sawit rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Karena bantua PSR merupakan dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) itu, langsung disalurkan melalui rekening koperasi dan kelompok tani setelah melalui progres pekerjaan PSR di lapangan.
"Setiap petani kelapa sawit akan mendapatkan bantuan Rp25 juta per hektarenya, dan setiap KK maksimal mendapatkan bantuan untuk 4 hektare dalam peremajaan kelapa sawit. Program PSR ini, pemerintah pusat memberikan kepercayaan kepada BPDP-KS untuk mengelolanya. Koperasi atau kelompok tani penerima bantuan program PSR diverifikasi oleh BPDP-KS Pusat," ungkap Bupati Rohul H Sukiman, Sabtu (25/1) usai menghadiri rapat anggaran tahunan KSU Parnados tahun buku 2019 di Dusun Bondar, Desa Tambusai Barat, Kecamatan Tambusai.
Sukiman menjelaskan, bantuan dana PSR sebesar Rp25 juta per hektare itu akan digunakan untuk peremajaan sawit para petani yang sudah harus dilakukan replanting, mulai dari penebangan hingga penanaman, termasuk pengadaan bibit sawit.
Jika dihitung total biaya untuk peremajaan sawit hingga menghasilkan selama kurang lebih 4 tahun, menghabiskan dana sekitar Rp58 juta.
"Menutupi kekurangan dana Rp33 juta, koperasi melakukan kerja sama dengan pihak bank di Rohul, seperti BRI, BNI, Mandiri maupun Bank Riau Kepri. Pihak koperasi yang menentukan bank untuk lakukan kerja sama," tuturnya.
Terkait permintaan pupuk subsidi, Bupati meminta kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Rohul untuk dapat membantu KSU Parnados dalam menyediakan pupuk subsidi untuk warga.
Sedangkan untuk penerangan listrik, orang nomor satu Rohul itu meminta kepada kades untuk membuat proposal dan nantinya disposisikan dan urus langsung dengan manajer PLN Rayon Pasirpengaraian.
Selain itu, tambah Sukiman, Pemkab juga akan membangun gapura yang megah diperbatasan Tambusai Barat dengan Provinsi Sumatera Utara. Dirinya mengaku sudah melakukan survei dengan kepala Desa Tambusai Timur beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua KSU Parnados Binsar Galingging mengaku tingginya kemacetan pembayaran angsuran karena turunnya harga jual sawit.
Namun dirinya masih bersyukur bahwa aset tetap mengalami kenaikan, di awal Januari 2019 aset KSU Parnados sebesar Rp Rp14.590.925.618, hingga akhir Desember 2019 menjadi Rp16.245.400.618, yang artinya aset masih mengalami pertumbuhan sebesar Rp1.654.469.000.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Sukiman yang peduli dan perhatian terhadap masyarakat khususnya anggota KSU Parnados, kami siap jika difasilitasi untuk mendapatkan program PSR," tambahnya.(adv)