PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Peristiwa nahas dialami seorang santri tahfiz quran, Muhammad Hafiz (16). Santri kelas II Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahkassus Tahfidzul Quran Ar Royyan Cabang Pagaran Tapah, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam itu ditemukan meninggal dalam kolam pancing ikan di lingkungan ponpes tersebut, Ahad (23/10) sekitar pukul 04.30 WIB.
Penyebab meninggalnya santri dalam kolam ikan berukuran 20 x 40 meter dengan kedalaman 1,75 meter tersebut masih dalam proses penyelidikan Polsek Kunto Darussalam. Kapolres Rohul AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH melalui Kapolsek Kunto Darussalam AKP Fandri SH saat dikonfirmasi Riaupos.co, membenarkan peristiwa itu.
Meski keluarga korban belum ada yang melapor ke Polsek Kunto Darussalam, ujar Fandri, dengan mendapat informasi adanya santri meninggal di kolam ponpes tersebut, pihak kepolisian jemput bola dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
‘’Langkah awal, kami telah ke TKP dan meminta keterangan sejumlah santri dan pengasuh ponpes. Penyebab meninggalnya santri belum diketahui. Kami masih mendalaminya karena yang menyaksikan langsung korban meninggal pergi membawa jenazah ke Pelalawan,’’ sebutnya.
Fandri mengaku dirinya bersama personel sedang dalam perjalanan dari Polsek Kunto Darussalam di Kelurahan Kota Lama menuju Pelalawan.
‘’Informasinya jenazah langsung dibawa ke rumah orang tuanya di Pelalawan. Makanya kami kejar ke Pelalawan untuk melakukan visum terhadap korban, dan meminta keterangan saksi yang ikut mengantar jenazah korban ke Pelalawan,’’ jelasnya.
Marlis, adik kandung ayah korban saat dikonfirmasi, Ahad (23/10), membenarkan meninggalnya Muhammad Hafiz di kolam pancing ikan di Ponpes Tahkassus Tahfidzul Quran Ar Royyan Cabang Pagaran Tapah. Dia mengaku mendapat kabar meninggalnya korban, dari abang kandungnya atau ayah korban yang tinggal di Kabupaten Pelalawan.
‘’Kebetulan saya tidak pergi ke TKP, lantaran dapat informasi jenazah Muhammad Hafiz sedang dalam perjalanan dibawa pakai ambulans dari Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu menuju ke Pelalawan tempat orang tuanya,’’ ujar Marlis.
Marlis mengatakan informasi yang diterimanya, Muhammmad Hafiz meninggal, Ahad (23/10) menjelang subuh. Ditemukan mengapung di kolam yang ada di ponpes tersebut.
‘’Penyebab meninggalnya Muhammad Hafiz di kolam, kami dari keluarga belum tahu. Tadi ada perwakilan keluarga datang ke pondok pesantren, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Termasuk anak-anak santri tidak berani menjawab pertanyaan keluarga. Jenazah Muhammad Hafiz akan divisum di Pelalawan,’’ sebutnya.
Sementara itu Pengasuh Ponpes Tahkassus Tahfidzul Quran Ar Royyan Cabang Pagaran Tapah Ustad H Hasperi saat dikonfirmasi menjelaskan kronologi meninggalnya Muhammad Hafiz sesuai keterangan dari santri dan ustaz bagian kesiswaan. Dikatakan Hasperi, ini berawal ketika Muhammad Hafiz bersama tiga temannya pada Sabtu (22/10) pukul 23.00 WIB keluar dari pondok secara diam-diam tanpa meminta izin dari pihak pondok.
Setelah lama keluar dari ponpes, ada santri yang melaporkan keempat santri itu pergi keluar, tidak ada di asrama. Kemudian pihak kepala sekolah memanggil ustaz bagian kesiswaan untuk mencari santri tersebut.
Kemudian pada pukul 04.10 WIB, ujar Hasperi, keempat santri tersebut kembali pulang ke ponpes. Karena keluar pondok tanpa izin, lantas ustaz bagian kesiswaan memberikan sanksi. Yakni berupa hukuman kepada keempat santri tersebut untuk berendam dan masuk ke dalam kolam berukuran 20 x 40 meter.
Kebetulan di dalam kolam ikan itu, ada tempat gantungan atau pegangan dari beton. Keempat santri tersebut berendam dengan memegang gantungan yang ada. Kebetulan Muhammad Hafiz yang pandai berenang itu, karena takut dan merasa bersalah berusaha menyelam ke dalam kolam dengan ketinggian air kolam sekitar 1,75 meter.
Di dalam kolam tersebut, ada bekas kayu corocok yang digunakan saat membangun beton empat persegi, mengingat tanahnya rawa. Kemungkinan, Muhammad Hafiz nyangkut di bekas kayu cerocok yang ada di dalam kolam, sehingga tidak bisa keluar dan naik.
‘’Lebih kurang 2 menit, keempat santri berendam di kolam ikan itu, lalu disuruh naik oleh ustaz bagian kesiswaan untuk mandi, mengingat masuknya waktu salat subuh. Lalu ketiga santri keluar dari kolam, namun Muhammad Hafiz masih berada di dalam kolam tersebut yang tidak diketahui oleh ketiga santri lainnya,’’ katanya .
Hasperi mengatakan, di saat ketiga santri pergi mandi persiapan salat subuh, Muhammad Hafiz tidak kunjung kelihatan. Kemudian santri dan para ustaz mencari ke dalam kolam ikan.
‘’Saat di cari di dalam kolam santri terpijak tubuh bagian pinggang Muhammad Hafiz yang diduga tersangkut di kayu cerocok yang masih ada pakunya di dalam kolam tersebut. Diperkirakan Muhammad Hafiz meninggal antara pukul 04.30 hingga Pukul 05.00 WIB di dalam kolam,’’ sebutnya.
Untuk memastikan Muhammad Hafiz meninggal dunia, pihak pondok langsung membawa korban ke RS Awal Bros Ujung Batu.
‘’Setibanya di RS awal Bros Ujung Batu, dokter menyatakan Muhammad Hafiz meninggal. Kemudian pihak pondok langsung membawa jenazah ke rumah orang tuanya di Pelalawan. Dalam perjalanan ke Pelalawan, baru diberi tahu kepada orang tuanya, Muhammad Hafiz meninggal,’’ terangnya.
Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Edwar Yaman