PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hulu (Rohul) H Indra Gunawan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama menjaga kelestarian hutan dengan cara ikut mengawasi oknum yang tak bertanggung jawab melakukan penebangan hutan secara liar di kawasan hutan lindung yang ada di Kabupaten Rohul.
Kondisi kerusakan hutan yang terjadi saat ini, dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat. Di saat musim penghujan dampaknya terjadi banjir di sejumlah daerah. Sebaliknya, pada musim kemarau mengalami kekeringan. Ini pertanda, kondisi hutan dan lingkungan mulai rusak. Sehingga hutan sebagai penyangga tidak berfungsi secara optimal.
"Saya mengajak semua pihak untuk bersungguh-sungguh menghentikan penyebab kerusakan hutan dan lingkungan, akibat penebangan hutan secara liar, dan membuka kawasan hutan dengan cara dibakar di Kabupaten Rohul. Mari kita sama-sama melestarikan hutan yang ada, untuk generasi penerus di masa mendatang," ungkap Wabup kepada wartawan, Rabu (20/7), usai kunjungan kerja ke Desa Pemandang Kecamatan Rokan IV Koto dalam rangka reboisasi di kawasan Lembaga Pengendalian Hutan Desa (LPHD) Pemandang.
Kegiatan reboisasi yang jaraknya lebih kurang 5 kilometer dari perkampungan Desa Pemandang tersebut dihadiri Plt Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Rohul Fisman Hendri SHut, Kadis Perpustakaan dan Arsip Rohul Ir H M Ruslan MSi, perwakilan Dinas LHK Provinsi Riau A Purba SH MH, Kapolsek Rokan IV Koto AKP Yohanes Tindaon SH, Camat Rokan IV Koto Alpharid Toha SSos, Kades Pemangdang Nico Afrizal dan Penasehat LHPD Pemandang Muzawir LS SH.
Menurutnya, kegiatan reboisasi yang dilakukannya bersama masyarakat Desa Pemandang berbasis ekonomi, dengan menanam buah-buahan seperti bibit durian, pinang serta tanaman lainnya. Diharapkan, penanaman ini dapat mereboisasi kembali kawasan hutan yang sempat terbakar sebelumnya dengan tanaman bermanfaat berupa buah-buahan.
Sehingga nanti selain bisa menjaga kelestarian hutan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya Desa Pemandang dalam menikmati hasilnya.(zed)
Laporan Engki Prima Putra, Pasirpengaraian