PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di daerah yang dijuluki Negeri Seribu Suluk.
Untuk itu sangat diperlukan koordinasi dan konvergensi, lintas sektor dengan melibatkan berbagai komponen, seperti pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Rohul, dunia usaha, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
''Kita imbau kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk terus melakukan pembenahan dan pemantauan terutama pada 31 desa di 10 kecamatan sebagai lokus stunting di Kabupaten Rohul, dan mempercepat penurunan stunting. Perlunya komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting, melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas,'' ungkap Bupati Rohul H Sukiman yang diwakili Sekda Rohul Muhammad Zaki STTP MSi saat membuka acara Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Rohul di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rohul, Rabu (14/12) petang.
Menurutnya, upaya pemerintah daerah bersama OPD terkait dalam kurun waktu lebih kurang 4 tahun terakhir terhitung sejak 2018 menunjukkan keberhasilan dalam menekan angka kasus stunting melalui program yang dilaksanakan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Riau dan pusat.
Sekda menjelaskan, pada tahun 2017 daerah lokus stunting di Kabupaten Rohul terdapat di 10 (sepuluh) desa yang tercakup dalam enam kecamatan, dengan tingkat prevalensi stunting 58,9 persen. Kemudian hasil Riskesdas Tahun 2018, tingkat prevalensi stunting Kabupaten Rohul turun menjadi 27,3 persen.
Selanjutnya hasil studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2019, oleh Kementerian Kesehatan tingkat prevalensi stunting Kabupaten Rohul 24,37 persen. Pada tahun 2021 tingkat prevalensi stunting Kabupaten Rohul 25,80 persen.
''Dari tahun ke tahun kita telah melakukan berbagai upaya untuk penanganan stunting secara terpadu, sejak tahun 2018 hingga sekarang. Dengan melakukan percepatan penurunan, dan pencegahan stunting, melalui program kegiatan yang ada di masing-masing OPD yang tertuang di dalam APBD Rohul. Tentunya dengan program terpadu antar lintas sektoral, diharapkan angka stunting Rohul yang saat ini 25,80 persen ditargetkan turun 10 persen pada tahun 2024 mendatang,'' ujarnya.
Sekda mengatas namakan Pemkab Rohul sangat mendukung kegiatan rembuk stunting ini, karena merupakan salah satu langkah aksi, dari 8 (delapan) aksi percepatan pencegahan dan penurunan stunting yang terintegrasi yang sedang dan akan dilaksanakan Kabupaten Rohul kedepan. (zed)
Laporan Engki Prima Putra, Pasirpengaraian