(RIAUPOS.CO) - Bupati Rokan Hulu H Sukiman memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat, pihak perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Rohul, dapat melakukan pencegahan dan penanggulangan terjadinya kebakaran hutan dan lahan karhutla di lingkunganya. Sehingga Rokan Hulu diharapkan salah satu kabupaten di Provisi Riau zero titik api atau minim terjadinya karhutla.
‘’Ke depan dengan tumbuhnya kesadaran kita semua baik itu masyarakat maupun perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Rohul, bagi yang membuka lahan pertanian dan perkebunan, tidak dengan cara membakar. Kita harapkan Rokan Hulu zero titik api ke depan. Tentunya komitmen bersama untuk melakukan pencegahan terjadinya karhutla,’’ ungkap Bupati Rohul H Sukiman saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Sontang dalam rangka menyerahkan bantuan BLT DD tahap II kepada 144 kepala keluarga sekaligus mensosialisasikan pencegahan dan penanggulangan penanganan karhutla, Rabu (15/7).
Menurutnya, Kecamatan Bonai Darussalam salah satu daerah berlahan gambut yang setiap tahun rawan terjadinya karhutla. Tentunya dengan adanya Satgas Satria Kresna Kecamatan Bonai Darussalam, benar-benar dapat melakukan upaya dalam hal penanggulangan karhutla di Kecamatan Bonai Darussalam.
Sukiman berharap Satgas bersinergi dengan semua pihak, dalam mencegah dan penanggulangan karhutla. Dengan melaksanakan sosialisasi di tengah masyarakat, agar tidak membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara dibakar.
‘’Kita himbau seluruh perusahaan yang beroperasi di Rohul agar membentuk Satgas karhutla di kecamatan. Sebagai antisipasi dan penangulangan karhutla di lingkungan tempat usahanya. Saya berikan apresiasi di Bonai Darussalam sudah ada Satgas Satria Kresna, ke depan kecamatan ini zero titik api,’’ harapnya.
Selain Bonai Darussalam, lanjutnya, daerah rawan terjadinya karhutla yaitu Rokan IV Koto, Tandun dapat menjadi atensi dalam upaya pencegahan karhutla. ‘’Kita harapkan komitmen dan kerja sama seluruh pihak, pemerintah daerah, Polri, TNI, Satgas dan masyarakat peduli api untuk mencegah terjadinya karhutla di Kabupaten Rohul,’’ tuturnya.
Sukiman menegaskan, untuk mencegah terjadinya karhutla di wilayah Rohul, tidak saja menjadi tugas pemerintah melainkan tanggungjawab bersama.
Dia berharap masyarakat dapat memahami dan mengerti akan pentingnya melakukan pencegahan dan penanggulangan terjadinya karhutla. ‘’Upaya yang dilakukan, dalam mencegah terjadinya karhutla, salah satunya memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat yang membuka lahan pertanian dan perkebunan, tidak dengan cara dibakar. Karhutla bisa terjadi karena kelalaian dan ada unsur kesengajaan. Untuk itu perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya karhutla, melalui sosialisasi oleh pemerintah desa dan kecamatan se-Rohul,’’ tambahnya.(adv)