PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) -- Video dan foto viral puluhan siswa kelas XII SMAN 1 Kunto Darussalam, Rokan Hulu (Rohul yang merayakan kelulusan dengan prilaku yang tidak sewajarnya mendapat sorotan dan kritikan dari pengguna media sosial maupun tokoh masyarakat Riau. Atas kondisi itu pihak sekolah menerapkan sanksi sosial kepada siswa yang foto dan videonya viral di media sosial itu.
Kemarin (7/5), Kepala SMAN 1 Kunto Darussalam Rabani SPd MSi bersama seluruh Majelis Guru dengan para siswa dan orang tua siswa yang dihadiri Camat Kunto Darussalam Ruslan SSos di salah satu ruang kelas belajar di SMA Kunto Darussalam. Rabani menyampaikan klarifikasi dan kronologi dan upaya pihak sekolah yang melarang siswa konvoi dan coret baju seragam sekolah dalam menunggu pengumuman kelulusan, Sabtu (2/5) pukul 21.00 WIB secara online. Rabani menyampaikan secara tegas di hadapan para orangtua dan pewakilan tiga siswa dalam pertemuan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Dikatakan Rabani, aktivitas siswa tersebut tanpa sepengetahuan dari pihak sekolah. Pasalnya, Sabtu (2/5) pagi jelang siang, dirinya bersama majelis guru dan Ketua Komite SMAN 1 Kunto Darussalam yang juga Camat Kunto Darussalam Ruslan SSos melaksanakn rapat kelulusan siswa SMAN 1 Kunto Darussalam. Usai rapat penentuan kelulusan, selanjutnya wali kelas menyampaikan informasi kepada seluruh siswa tentang jadwal pengumuman kelulusan siswa secara online melalui WhatsApps wali kelas pada Pukul 21.00 WIB.
Rabani mengatakan, pascaberedarnya video dan foto siswa SMAN 1 Kunto Darussalam merayakan kelulusan, Senin (4/5) lalu dia menemui Bupati Rohul H Sukiman yang didampingi Kadisdik Rohul Drs H Ibnu Ulya MSi didampingi Pengawas dan Pembina SMAN I Kunto Darussalam. Sebelumnya dirinya telah berkomunikasi dengan Plt Kadisdik Riau menjelaskan kronologi dan perisitiwa puluhan siswa Kelas XII Jurusan IPA dan IPS yang melakukan aksi konvoi dan coret baju seragam sekolah diluar sekolah.
"Hari ini (kemarin, red), penyampaian klrarifikasi dan permohonan maaf dari SMAN 1 Kunto Darussalam, siswa dan orangtua siswa kepada seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya Rokan Hulu, Provinsi Riau dan instansi yang dirugikan atas viral-nya video dan foto siswa kami yang melakukan perayaan kelulusan yang telah melanggar aturan dan tata tertib sekolah, sesuai dengan arahan Kadisdik Riau," ujarnya.
Disinggung sanksi yang diberikan pihak sekolah, Rabani menegaskan, sampai saat ini belum memberikan sanksi atas perbuatan dan prilaku anak didiknya tersebut.
"Sampai sekarang kami belum bisa menyampaikan sanksi yang diberikan kepada mereka. Yang jelas, kami dari pihak sekolah akan memberikan sanksi sosial atas pelanggaran yang dilakukan siswa dengan menyampaikan permohonan maaf. Sanksi tidak menghambat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sesuai arahan dari Disdik Riau," tegasnya.
Diakuinya, aksi siswa melakukan coret baju seragam sekolah dan konvoi, menjadi pembalajaran bagi dirinya selaku kepala sekolah dan majelis guru. Ke depan, diharapan tidak terulang kembali.
"Kami harapkan seluruh stake holder berkaitan dengan pendidikan, mari bersama sama memberikan perhatian kepada peserta didik di luar sekolah. Di samping pihak sekolah membuat aturan dan tata tertib, dan dijalankan sebaik mungkin," katanya.
Dalam pada itu Camat Kunto Darussalam Ruslan SSos MSi di hadapan para kepala sekolah, majelis guru, perwakilan orangtua dan siswa yang melakukan aksi konvoi dan coret baju seragam sekolah, menyatakan 19 tahun sejak berdirinya SMAN 1 Kunto Darussalam, aksis siswa tersebut belum pernah terjadi.
"Hari ini, kepala sekolah, perwakilan orangtua dan siswa sudah menyampaikan permohonan maaf dan mengakui kesalahan peserta didik yang telah melanggar aturan dan tata tertib sekolah. Untuk itu dari klarifikasi dan permohonan maaf yang disampaikan, tidak dikembangkan lagi isu yang dapat mencederai dunia pendidikan. Mari bersama-sama membenahi dan memajukan dunia pendidikan di Rohul," ujar Ruslan.
Salat Taubat Berjamaah
Sedikitnya 25 siswa-siswi SMAN 1 Kunto Darussalam melaksanakan Salat Taubat berjamaah dan mendengarkan tausiah di Masjid Al Muqorrobin Kelurahan Kota Lama. Kepala SMAN1 Kunto Darussalam Rabani menjelaskan, Salat Taubat yang dilakukan kemarin tidak lain untuk menggugah hati seluruh siswa agar menyadari kekhilafan dan kesalahan yang sudah mereka perbuat. Dengan harapan ke depan dapat menjadi pembelajaran.
Tak hanya Salat Taubat, perwakilan tiga siswa kelas XII mengakui kesalahan atas perbuatannya dengan menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
"Kami dari hati yang tulus meminta maaf yang telah dirugikan atas beredarnya video viral kami. Khususnya kepada majelis guru, ninik mamak, masyarakat Kecamatan Kunto Darussalam, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi Riau serta masyarakat di Indoensia," ungkap Hayatun, didampingi dua temannya mewakili siswa SMAN 1 Kunto Darussalam yang video dan fotonya viral saat merayakan kelulusan.(epp)