ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) - Guna mengurangi beban dampak inflasi di tengah masyarakat, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rohul akan menggelar operasi pasar murah yang akan dilaksanakan secara bergilir di 16 kecamatan se-Rohul.
Kegiatan Pasar Murah dengan memprioritaskan masyarakat kelas menegah ke bawah, terutama yang terdampak kenaikan harga BBM subsidi. Rencananya akan dimulai pada akhir Oktober atau awal November 2022.
Plt Kepala Disperindag Rohul Yurniziarti SE menjawab Riau Pos, Kamis (6/10) menyebutkan, kebijakan Pemkab Rohul dengan menggelar kegiatan pasar murah itu, sebagai langkah mengendalikan inflasi terkait penyesuaian harga BBM subsidi.
Dengan harapan, dari kegiatan pasar murah itu, dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan sembako yang harganya relatif murah dari pasaran.
Menurutnya, dalam operasi pasar murah yang dilaksanakan Disperindag Rohul itu, terdapat berbagai komoditas kebutuhan pokok masyarakat yang akan dijual. Di antaranya beras, gula dan minyak moreng dengan harga murah dari pasaran.
"Kegiatan operasi pasar murah yang akan digelar di 16 kecamatan se-Rohul, untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah dari pasaran. Dengan harapan dapat menekan inflasi, dampak dari kenaikan hargaa BBM subsidi," ujarnya.
Sekretaris Disperindag Rohul itu mengatakan, untuk teknis pelaksanaan kegiatan operasi pasar Murah di 16 kecamatan tersebut, pihaknya terlebih dahulu akan konsultasi kepada Bupati Rohul H Sukiman serta melakukan koordinasi dengan para Camat, Kepala Desa dan Lurah se Rohul untuk penentuan sasaran penerima kegiatan pasar murah.
Hal itu, lanjut Yurniziarti tidak lain, untuk mengantisipasi terjadinya kekeliruan dan kelemahan, baik dalam pelaksanaan maupun pendistribusian bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat di 16 kecamatan. "Sebelum dimulai pelaksanaan operasi pasar murah, kita konsultasikan dulu kepada Pak Bupati Rohul terkait teknis dan koordinasi kepada camat, kades dan lurah dengan turun langsung. Untuk menyosialisasikan pelaksanaan operasi murah serta masyarakat penerima pasar murah," jelasnya.
Diakuinya, untuk data penerima kegiatan operasi pasar sembako murah yang dipriotakan masyarakat kelas menengah hingga bawah, akan ditentukan oleh pemerintah desa. "Jadi data penerima sembako dari kegiatan pasar murah, kita minta langsung kepada desa.(adv)