PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Cekcok rumah tangga yang berakhir dengan pembunuhan terjadi di Rokan Hulu (Rohul), Jumat (3/9). MSN (39), oknum guru yang mengajar di suatu SD di Desa Puo Raya, Kecamatan Tandun nekat menggorok leher suaminya Bastian alias Geleng (40) menggunakan sebilah parang. Dia pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menginap di jeruji Mapolsek Tandun.
Sejak Kamis (2/9) sore, pasutri yang memiliki tiga anak itu, sempat cekcok mulut hingga tengah malam. Bastian yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu tersulut api cemburu. Dia menuding istrinya berselingkuh dengan pria idaman lain dari percakapan yang ada di akun Facebook.
Pertengkaran pasutri ini selalu terjadi di rumah. Bastian berkali-kali mengancam dan menganiaya serta melakukan kekerasan kepada sang istri. Ini dengan maksud agar MSN mengaku siapa pria idaman lain yang akrab dengannya tersebut. Di samping itu, Bastian dengan sengaja mengasah sebilah pisau di hadapan sang istri dengan mengancam akan membunuhnya.
Jumat (3/9) sekitar pukul 08.00 WIB, MSN yang baru saja bangun tidur bersamaan dengan sang suami Bastian yang tidur di sampingnya cekcok kembali. Ketika Bastian mengajak MSN pergi ke sekolah dengan maksud mempermalukan sang istri kepada majelis guru, di situ MSN melawan. Sebab dia sudah sangat tertekan dan terlalu sakit hati atas sikap suaminya, sembari mengancam akan membacok kaki suaminya.
Dengan mengambil sebilah parang milik Bastian di dinding kamar, MSN langsung membacok leher bagian kanan suaminya saat sedang berada di atas ranjang. Keduanya sempat berebut parang, hingga jari tangan ibu dan jari manis MSN mengalami luka. Parang sempat terjatuh ke ranjang, namun MSN berhasil mengambilnya kembali, membacok ke arah leher suaminya hingga tersungkur bersimbah darah. Melihat korban tidak bergerak lagi, MSN menutup wajah suaminya dengan selimut. Selanjutnya pelaku menemui ketiga anaknya dan menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi.
Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto HardjitoSIK melalui Kapolsek Tandun AKP S Sinaga SH saat dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (5/9) terkait perkembangan kasus pembunuhan tersebut, mengatakan saat ini masih sedang melakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Diakuinya, motif terjadinya kasus pembunuhan yang dilakukan MSN terhadap suaminya, cekcok rumah tangga, akibat tersulut api cemburu. Karena korban menuding istrinya selingkuh dengan pria idaman lain dengan adanya percakapan pribadi antara MSN dengan seorang teman pria di Facebook.
Kapolsek menegaskan, dari intrograsi yang dilakukan kepada MSN, yang bersangkutan sudah lama tersakiti akibat ancaman dan penganiayaan yang dilakukan suaminya. Bastian terlalu cemburu dengan aktivitas istrinya sebagai salah seorang guru di salah satu SD di Kecamatan Tandun.
"Pelaku mengaku sudah hilang kesabaran atas perbuatan suaminya yang cemburu buta. Karena sebelum terjadi peristiwa pembunuhan, dari Kamis sore hingga pagi, pelaku tidak tidur dan bertengkar sama suaminya," katanya.
Sinaga mengatakan, pelaku tertekan atas perbuatan korban yang menampar dan memijak tubuh istrinya, agar mengaku kalau pelaku berselingkuh dengan seorang pria.
"Korban selalu mengancam akan membunuh pelaku MSN dengan mengasah pisau di hadapannya. Bahkan kalau MSN sempat melapor ke polisi, jika suami masuk penjara dan setelah keluar dari penjara akan dicari dan dibunuh," tuturnya.
Terungkapnya kasus pembunuhan, setelah adanya laporan dari pihak keluarga berinisial H (39) ke Mapolsek Tandun dan saksi dari warga RT 010 RW 005 Dusun 3 Desa Puo Raya Kecamatan Tandun. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, lanjut Kapolsek, saat ini MSN ditahan di sel Mapolsek Tandun, guna proses hukum lebih lanjut. Dalam kasus ini, pelaku diancam ke dalam pasal 338 KUHP.
Dari olah TKP, polisi mengamankan pelaku MSN beserta barang bukti (BB), yakni sebilah parang beserta sarungnya, 1 selimut warna biru motif ikan, kain bekas terbakar, 1 set pel lantai, serta 1 spring bad.(epp)