ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) -- BUPATI Rokan Hilir (Rohlil) H Suyatno AMp menghadiri sekaligus menyaksikan langsung pelantikan sekaligus pengukuhan jajaran pengurus Karang Taruna Kecamatan Sinaboi, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sinaboi serta Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (MKA LAMR) Sinaboi. Pengukuhan jajaran pengurus dari tiga organisasi tersebut dipusatkan di lapangan upacara kantor kecamatan, Rabu (8/1).
Prosesi pengukuhan LAMR menjadi awal tandanya kegiatanya. Dimulai dengan pembacaan naskah pengukuhan, penandatanganan surat keputusan dan penyerahan pataka. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat kepada pengurus yang diawali oleh bupati diikuti para undangan.
Pengukuhan ini dipimpin Ketua LAM Rohil Rasyid Abizar. Setelah itu dilakukan pengukuhan DMI Sinaboi yang dipimpin oleh Ketua DMI Rohil Wazirwan Yunus MSi. Dilanjutkan dengan pengukuhan Karang Taruna. Untuk pengukuhan ini dipimpin Ketua Karang Taruna Rohil Kasmir Dahlan SIP. Diawali dengan pembacaan naskah pengukuhan dan pembacaan dasa sakti Karang Taruna.
Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan bantuan dana hibah kepada sebuah musala, penyerahan bantuan dipimpin langsung oleh Bupati H Suyatno AMp.
Pada sambutannya, Bupati H Suyatno AMp mengharapkan semua pihak yang telah dilantik bisa memberikan kontribusi positif bagi daerah.
"Selain perlu kerjasama, tidak lupa pentingnya komunikasi harus selalu dipertahankan. Intinya jika ada masalah sebaiknya duduk semeja. Sampaikan, sehingga bisa ada dicarikan solusinya bersama-sama. Jangan saling menjatuhkan justru tidak baik," ajak bupati.
Menyampaikan sambutan mewakili dari tiga pengukuhan tersebut, Ketua LAM Rohil Rasyid berharap agar jajaran pengurus bisa memberikan darma bakti yang baik bagi daerah khsusunya di Kecamatan Sinaboi. Dirinya secara khusus berpesan kepada pengurus LAM kecamatan untuk senantiasa memberikan contoh tentang mempertahankan budaya, adat luhur setempat.
"Mari lestarikan kembali nilai luhur, adat budaya Melayu. Kami juga berpesan kepada perangkat pemerintahan kecamatan, kepenghuluan untuk senantiasa melibatkan LAM dalam kegiatan yang diadakan. Jangan sampai dilupakan peran tokoh-tokoh adat karena selalu bergandengan dengan ulama dan umara atau pemimpin," pungkasnya. (adv)