Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPRD Riau Markarius Anwar berharap penunjukan sekda definitif dipercepat. Karena sebelumnya sudah mendapatkan sertifikat SNI untuk produk dodos dan egrek," kata Asrizal.
Lebih lanjut dikatakannya, potensi IKM pandai besi di bidang alat pertanian kelapa sawit tersebut potensinya masih sangat besar di Riau. Pasalnya, luas perkebunan kelapa sawit di Riau saat ini mencapai empat juta hektare lebih.
"Selama ini alat pertanian kelapa sawit di Riau masih banyak di impor dari Malaysia, Cina dan Vietnam. Dengan semakin banyaknya IKM yang bersertifikat SNI di Riau, diharapkan akan mengurangi impor produk dodos dan egrek," ujarnya.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah pusat juga memberikan bantuan berupa alat air hummer untuk empat kabupaten/kota tersebut. Alat tersebut akan semakin memudahkan pelaku IKM dalam memproduksi alat pertanian kelapa sawit berupa dodos dan egrek.
"Syarat untuk mendapatkan bantuan alat tersebut adalah pelaku IKM nya sudah mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi membuat alat dan mesin pertanian (Alsintan)," sebutnya.
Jika nantinya empat IKM di empat kabupaten/kota di Riau yang mendapatkan mesin air hummer tersebut, maka pihaknya akan mendampingi untuk mendapatkan sertifikat SNI. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
"Pihak BSN menyatakan apabila Pemprov Riau membina secara berkelanjutan IKM tersebut, maka akan diusahakan untuk mendapatkan sertifikat SNI lagi," ujarnya.(sol)
Laporan: SOLEH SAPUTRA-AFIAT ANANDA (Pekanbaru)