(RIAUPOS.CO) -- Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-507 Bengkalis, ribuan masyarakat dari berbagai paguyuban dan pelajar mengikuti Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan.
Pelepasan karnaval yang dipusatkan di lapangan Tugu Bengkalis tersebut, dilakukan Bupati Bengkalis Amril Mukminin pada pukul 09.00 WIB.
Pantauan di lapangan, beberapa paguyuban hadir di lapangan Tugu. Masing-masing tampil dengan kendaraan hias. Baik dari masyarakat Melayu, Batak, Jawa, Minang, Tionghoa, Sunda dan sejumlah paguyuban lainnya.
Kendaraan-kendaraan hias tersebut sudah tersusun rapi di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Sedangkan para pelajar, khususnya yang akan tampil dengan becak hias, memadati Jalan Perwira.
Bupati Bengkalis Amril Mukminin diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra mengucapkan terima kasih kepada terima kasih kepada seluruh paguyuban, majelis guru, pelajar dan seluruh masyarakat Bengkalis, yang sudah turut serta memeriahkan Hari Jadi ke-507 Bengkalis.
Ucapan itu disampaikan saat melepas Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan, Senin (29/7).
Peserta karnaval dilepas dari Lapangan Tugu, start Jalan Sudirman, Cokro Minoto, Hangtuah, Sultan Syarif Kasim, Patimura dan kembali ke Lapangan Tugu Bengkalis.
Dalam sambutan tertulis Bupati Bengkalis Amril Mukminin dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra mengatakan, melalui pawai karval budaya pesona Negeri Junjungan ini bupati berharap kepada seluruh peserta dan masyarakat Kabupaten Bengkalis yang tak terbilang suku dan keyakinan, agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam mengikuti Karnaval Budaya Pesona Negeri Junjungan.
“Kami harapkan Kabupaten Bengkalis menjadi lebih berwarna, lebih indah dan semakin maju karena keragaman budaya, sehingga menimbulkan semangat semua komponen untuk terlibat membangun Negeri Junjungan secara bersama,” kata Amril.
Dikatakan dia, kearifan lokal yang menjadi budaya suatu daerah merupakan aset yang sangat berharga dan bisa menjadi investasi untuk masa depan. Unsur kebudayaan daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional harus dilestarikan dan dikembangkan di tengah perubahan global yang pesat yang bisa mengancam identitas bangsa dan negara.(kom)
“Dengan demikian, diharapkan pada masa akan datang, bangsa dan negara Indonesia, khususnya Kabupaten Bengkalis tetap mempunyai dan menjaga identitas sesuai dengan dasar negara dan nilai-nilai serta pandangan hidup bangsa Indonesia walaupun terjadi perubahan global. Karena bangsa Indonesia akan kokoh jika diperkuat oleh pendekatan kebudayaan selain politik dan hukum,” tutup Amril.
Selain antuasias dari peserta pawai budaya ini, dan tidak kalah saing juga antusiasnya masyarakat ingin menyaksikan dari berbagai penampilan suku-suku yang ada di Kabupaten Bengkalis.(esi)
Laporan ERWAN SANI, Bengkalis