SIAK (RIAUPOS.CO)-----Kegiatan Jambore Nasional Generasi Hijau (JNGH) 2018 memulai agenda hari pertama dengan senam Go Green dan gotong royong Sayang Siak di pelataran Pentas Siak Bermadah, Ahad (29/4) pagi. Hadir di tengah-tengah warga Plt Bupati Siak Alfedri MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syafrilienti, Asisten I Budhi Yuwono dan Kadis Pariwisata Fauzi Asni serta masyarakat yang penuh semangat mengikuti gerak yang dipandu instruktur senam.
Dijumpai usai senam, Plt Bupati Siak Alfedri menjelaskan, bahwa kegiatan anak-anak muda pecinta lingkungan Generasi Hijau (GH) ini, merupakan suatu wadah berkumpulnya generasi muda Indonesia. Sesuai dengan visinya, mewujudkan generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan.
GH, lanjutnya, sejak berdiri sampai saat ini terus mengalami perkembangan serta telah tersebar di 300 kabupaten/kota dari 26 provinsi di Indonesia.
‘’Tentunya kita bangga bisa menjadi tuan rumah jambore nasional generasi hijau, yang diikuti utusan dari seluruh tanah air. Artinya, bisa sekaligus mempromosikan daerah kita ke seluruh nusantara,” ucap Alfedri.
Menurut Alfedri, kegiatan ini menjadi contoh bagi masyarakat dan generasi muda Siak, karena kelak generasi muda ini akan menjadi pemimpin yang cinta dan peduli pada lingkungan.
Presiden GH Indonesia, Rafli Rezatama mengaku terkesan dengan Kota Siak yang bersih dan tenang, sehingga sangat pantas Kabupaten Siak dijuluki Kabupaten Hijau oleh Menteri Lingkungan Hidup.
Dijelaskannya, nanti para delegasi diajak berkeliling ke beberapa spot menarik yang ada di Siak. Seperti penebaran ribuan benih ikan nila di Danau Naga Sakti, berkunjung ke pabrik kertas terbesar se-Indonesia dan ke Rumah Alam Bakau di Kampung Rawa Mekar Jaya.
‘’Kapan lagi punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat wisata dan sekaligus menambah wawasan dari masing-masing daerah,” ungkap mahasiswa semester akhir dari UPN Jogjakarta ini di pelataran Siak Bermadah.
Usai kegiatan senam pagi dan goro, sekitar pukul 09.30 WIB di Gedung Tengku Mahratu digelar kegiatan talk show. Sebagai generasi hijau yang cerdas, mereka diajak melakukan diskusi terbuka dengan tokoh-tokoh penting, Dr Joni dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Drs Agus dari Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Dr Hasnah Aziz dari Kementerian PPPA dengan tema peran pemuda dalam pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan generasi muda peduli dan berbudaya lingkungan.
Masih kata Rafi, edukasi pun bertambah karena mereka juga dikenalkan tentang sejarah Siak dan sejarah Siak sebagai Kabupaten Hijau oleh Kadis Lingkungan Hidup Syafrilenti.
‘’Kemudian, dengan Kadis Pariwisata tentang pariwisata Siak, tentang pengenalan tentang asal usul nama Siak Sri Indrapura, serta tanjak,” pungkasnya.(adv)