Besi Penutup Drainase Kembali Dicuri

Riau | Senin, 29 Oktober 2018 - 11:04 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)-------- Sejumlah besi pentutup parit di sejumlah kawasan dalam Kota Bengkalis kembali dibuka paksa oleh maling. Tingginya harga jual besi sepertinya menutup mata para pencuri akan bahaya bagi orang lain yang bisa saja terjerembab ke dalam parit jika besi kerangkeng (terali) parit itu sudah tidak ada.

Baca Juga :Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Bengkalis

Bukan satu atau dua penutup yang dilibasnya, tapi puluhan besi. Si pencuri pastinya untung besar, satu buah penutup beratnya bisa mencapai 20-an Kg. Besinya bulat berat dan berkualitas.

Aksi pencurian besi penutup got ini sebetulnya pernah terjadi beberapa tahun lalu. Karena banyak yang hilang dan membahayakan, pemerintah akhirnya mengganti sejumlah penutup yang hilang dengan besi baru yang kuat dan sulit dibuka.

“Dasar pencuri, walau sudah diganti dengan besi lebih kuat dan susah dibuka, tetap masih ada saja yang hilang,” ujar  Eqbal Hakan warga Senggoro, Ahad (28/10).

Terali besi penutup gorong-gorong yang lenyap itu terlihat di jalan Antara Desa Senggoro persisnya di depan rumah dinas Ketua DPRD dan sederatan kantor pemerintah di sepanjang jalan tersebut. Kondisi tersebut membahayakan pengguna jalan terutana warga yang sering menggunakan trotoar untuk ber jalan sehat dan lainnya.

“Setahu saya ada puluhan besi penutup ini yang hilang. Sudah sangat keterlaluan, sudah dibuat pakai engsel dan rasanya sangat sulit untuk dibuka, tak tahunya tetap hilang juga,” ujar Eqbal lagi.

Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di jalan A. Yani Bengkalis, Lapangan Tugu dan lainnya, “Satu penutup besi ini beratnya hampir 20 kg, kalu dijual kiloan banyak juga uangnya tu,” ujar  Men salah seorang petugas kebersihan di Bengkalis.

Lobang-lobang yang menganga tersebut harus kembali ditutup oleh dinas terkait, agar tidak jatuh korban. Untuk menghindari agar besi-besi penutup parit tidak kembali dicuri, harus dikunci dengan baut ke batu atau besi lainnya ataupun menggunakan gembok.

“Untuk kasus di A Yani dan sekitaran Lapangan Tugu sepertinya masih utuh, karena besi teralinya dibaut langsung ke batu. Untuk terali yang lain mungkin sebaiknya dibuat seperti itu juga,” ujar  Men.(evi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook