ROKANHULU (RIAUPOS.CO)----PEMERINTAH Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga saat ini belum ada menerima laporan dan menemukan adanya makanan dan minuman berbuka puasa yang dijual oleh para pedagang yang berjualan di Pasar Ramadan, maupun pasar tradisional di Rokan Hulu yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks maupun rodamin B.
Karena itu, bagi umat Muslim yang membeli persiapan menu berbuka puasa maupun sahur Ramadan harus teliti dan jeli memilih makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk pelengkap menu berbuka.
Sebab sejumlah pasar Ramadan yang menjual menu berbuka puasa banyak menjual es cendol, rumput laut, lauk pauk, penganan, sayuran, makanan dan lain sebagainya yang membuat umat muslim yang sedang berpuasa tergiur.
‘’Sejauh ini kita belum ada menemukan dan laporan masyarakat terhadap makanan berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya. Kita ingatkan pedagang penjual makanan, tidak menggunakan bahan atau zat yang mengandung bahaya bagi kesehatan. Warga tentunya lebih harus teliti dalam membeli menu makanan berbuka puasa di pasar Ramadan,’’ ungkap Kepala Dinkes Rohul dr Bambang Triono, Senin (28/5), terkait menu makanan dan minuman berbuka puasa yang dijual pedagang di Pasar Ramadan maupun pasar tradisional di Rohul.
Menurutnya, Diskes menempatkan petugas di kecamatan, untuk mengawasi kesehatan makanan dan minuman berbuka puasa yang dijual pedagang, agar tidak mengandung bahan yang berbahaya.
‘’Kita minta pedagang yang menjual makanan dan minuman berbuka Puasa di Pasar Ramadan maupun pasar kaget, agar membuat makanan berbuka puasa dengan menggunakan bahan-bahan sesuai ketentuan dan tidak menggunakan bahan yang mengandung zat berbahaya karena dapat merugikan kesehatan masyarakat,’’ ujarnya.
Bambang menjelaskan, pembeli secara umum tidak akan tau apakah makanan dan minuman yang dijual itu aman bagi kesehatan, untuk itu butuh kecermatan dan ketelitian dalam membeli makanan berbuka puasa.
‘’Warga tidak mudah tergiur dengan harga makanan yang dijual dengan harga murah, dengan corak warna yang mencolok, diduga makanan atau minuman tersebut menggunakan zat pewarna yang berbahaya,’’ jelas Bambang.
Selain masyarakat harus jeli dalam melihat kondisi fisik makanan yang dijajakan di pasar ramadan, perlunya memperhatikan kebersihan lingkungan tempat penjualan tersebut.(adv)